GridOto.com - Surabaya dibuat resah atas kelakuan begal motor bercelurit.
Terbaru korbannya adalah Honda BeAT milik mahasiswa baru berinisial berinisial MRM (19).
Peristiwa ini pun direspon Tim Antibandit Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya dengan memburu para pelaku.
Diketahui, Korban MRM mengalami perampasan motor setelah ditodong celurit di dekat terowongan jembatan penghubung apartemen di Jalan Dr Ir H Soekarno-Jalan Medokan Semampir Indah, Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya (1/9/2024) dini hari.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya AKP I Made Sutanaya mengatakan, korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan serangkaian tahapan penyelidikan.
Mulai dari memeriksa korban, saksi dan melakukan olah TKP termasuk menghimpun rekaman CCTV.
"Sudah laporan (korbannya). Kami masih selidiki, memeriksa para saksi tentunya. Mohon waktu," ujarnya dikutip dari Tribunjatim(3/9/2024).
Sementara itu, Korban MRM nyaris disabet senjata tajam jenis celurit yang dibawa satu dari tiga orang komplotan begal perampas motornya.
Lantaran takut nyawanya melayang karena disabet celurit oleh para pelaku, Korban MRM lantas lari terbirit-birit dan merelakan motornya dirampas.
Ceritanya, Korban MRM saat itu berencana membeli bensin di SPBU dekat SDN Keputih 245, Jalan Arief Rachman Hakim No 1, Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Setelah rampung membeli bensin, ia berhenti di bahu jalan tepat depan pagar Gedung SMPN 19 Surabaya Jalan Arief Rahman Hakim No 103-B, Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya.
Tak dinyana-nyana, ia dihampiri oleh tiga orang remaja tak dikenal yang sedang bersusah payah mendorong Honda Scoopy yang sedang mogok.
Kemudian, salah satu diantara mereka berjalan mendekati Korban MRM untuk meminta bantuan mendorong motor dengan cara disetut, pakai satu kaki, karena kehabisan bensin.
Saat dimintai pertolongan itu, ia tak menyampaikan penolakan secara halus bahwa dirinya tidak bisa melakukannya, karena postur tubuhnya yang relatif kecil.
Namun, si pelaku memaksa bahwa yang mendorong motor tersebut nanti adalah dirinya, sedangkan Korban MRM cukup duduk di bangku boncengan.
"Setelah itu gak lama ada 3 orang lewat depan saya dorong sepeda yang 2 orang dorong, yang satu nyamperin saya minta tolong buat didorong sepedanya dengan alasan kehabisan bensin," tambahnya.
Mengingat kendala Honda Scoopy yang didorong para pelaku adalah cairan bahan bakar yang habis.
Korban MRM berinisiatif untuk membelikan bensin untuk motor para pelaku.
Ternyata hal tersebut malah ditolak.
Dari penolakan tersebut, ia pun mengakui dirinya mulai merasakan keanehan.
Namun ia tak kuasa untuk terus menerus mengelak. Karena para pelaku juga terus memaksa.
Tak pelak, Korban MRM menuruti permintaan si pelaku.
Ia lantas duduk di sisi bangku boncengan.
Lalu salah satu pelaku itu mengendarai motornya untuk menyetut motor Honda Scoopy yang ditumpangi kedua pelaku lainnya.
"Setelah saya sempet menolak saya bilang; waduh saya gak bisa dorong mas. Tapi si begal ini bilang; aku aja yang dorong. Alhasil saya bantuin mereka," katanya.
Ternyata, lanjut Korban MRM, mereka membawa dirinya ke kawasan jalanan kecil yang sepi dekat terowongan jembatan penghubung apartemen di Jalan Dr. Ir. H. Soekarno-Jalan Medokan Semampir Indah, Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya.
Di lokasi tersebut, si pelaku yang sedang membonceng dirinya, sekonyong-konyong membentak-bentak dirinya untuk segera turun dari motor.
Dan yang bikin bulu kuduknya berdiri dan keringat dinginnya mendadak bercucuran keluar, ternyata si pelaku itu mengeluarkan senjata tajam celurit dari balik pakaiannya.
"Ternyata si pelaku ini ngeluarin sajam dari baju nya, lalu dia bilang; mudun'o (lekas turun), otomatis saya turun karna kaget mereka ngeluarin sajam," jelasnya.
Korban MRM berusaha sekuat tenaga melawan rasa takutnya, seraya menuruti perintah mereka untuk turun dari motor, ia berusaha mencuri-curi kesempatan untuk mengambil kunci kontak motornya.
Ternyata, upayanya itu gagal, karena tangan kanannya mendadak dipukul oleh pelaku lainnya.
Tak pelak, para pelaku berhasil tetap menguasai dan membawa kabur motor milik Korban MRM.
"Saya sempat mencoba mengambil kontak saya namun tangan saya dipukul sama anak yang bonceng saya. setelah itu mereka langsung kabur," terangnya.
Mengenai ciri-ciri para pelaku. Menurut MRM, para pelaku cenderung memiliki postur tubuh besar dengan tinggi tubuh sekitar 163-170 cm.
Perkiraan usia mereka sekitar 20-an tahun. Warna kulit mereka cenderung kecoklatan.
Dua orang pelaku lainnya memakai jaket hoodie dan yang lainnya cuma memakai kaus.
"Ciri-ciri orang yang membawa sajam kurus memakai jaket hoodie warna abu-abu menggunakan celana pendek," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut, Korban MRM mengalami kerugian hingga kisaran Rp23 juta.
Apalagi motor tersebut dibelikan oleh orangtuanya secara kontan beberapa tahun lalu.
Namun ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.
Dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap, sehingga tidak ada korban lain yang bernasib sama seperti dirinya.
"Kerugian saya Rp23 juta status cash. Laporan sudah di Polsek Sukolilo. Saya baru kuliah semester satu jurusan manajemen pendidikan di Unesa," pungkasnya.
Baca Juga: Kisah Ngadiman Nekat Tabrak Begal Pakai Motornya Sendiri, Enggak Rela Anaknya Jadi Korban