Yakni pertama kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans yang mengangkut orang sakit dan seterusnya.
“Sama-sama pengguna jalan yang memperoleh privilege tapi mana yang harus didahulukan tentunya pengguna jalan yang darurat dan mendesak, seperti contoh iring-iringan rombongan Presiden yang memberi kesempatan kepada kendaraan ambulans,” kata Budiyanto dikutip dari Kompas.com.
“Prioritas dalam kelancaran tidak berarti mengabaikan keselamatan. Keselamatan menjadi hal yang utama dan hukum tertinggi,” ujarnya.
Dengan demikian pengguna jalan yang memperoleh hak utama tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi, terutama saat akan melintas persimpangan baik yang dipasang APILL maupun tidak.
“Karena pemahaman masyarakat terhadap pengguna jalan yang memperoleh hak utama belum tentu secara utuh dipahami oleh masyarakat luas, sehingga kewaspadaan dan hati-hati tetap perlu,” ujar Budiyanto.
“Beberapa kali contoh kasus ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran mengalami kecelakaan dan menimbulkan korban,” katanya.
Menurutnya, prioritas kelancaran tidak berarti absolut tetap memperhatikan ketentuan yang sudah diatur dalam Undang-undang kecuali ada ketentuan lain yang mengatur.
Dalam Undang-undang lalu lintas mengatur setiap pengemudi harus berlaku wajar dan penuh konsentrasi.
“Saya kira ini berlaku juga untuk kendaraan ambulans, pemadam kebakaran dan kendaraan lain yang memperoleh hak utama. Tidak konsentrasi dan mengabaikan ketentuan, misal batas kecepatan berpotensi terjadinya laka lantas,” kata Budiyanto.
“Prioritas dan privilege yang diberikan oleh Undang-undang tidak boleh juga dijabarkan semaunya sendiri tetapi tetap harus mengutamakan keselamatan,” ucapnya.
Baca Juga: Video Ambulans Bawa Pasien Tabrak Satria F150, Bumper Depan Ambrol