GridOto.com - Sebuah Daihatsu Terios putih ngandang di Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Lantaran terlibat kasus lenyapnya uang pengisian ATM BRI senilai Rp 5,6 miliar.
Serta tiga orang yang menaiki Terios tersebut juga telah diringkus Polisi
Diketahui, Daihatsu Terios tersebut dipakai dalam aksi perampokan mobil pengangkut uang pengisian ATM BRI dirampok di flyover Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, (27/8/24).
Akibatnya uang sebesar Rp 5,6 miliar yang berada dalam tujuh boks dibawa kabur perampok.
Namun dalam waktu kurang dari 24 jam, ketiga pelaku perampokan berhasil dibekuk.
Berikut dengan barang bukti berupa Daihatsu Terios nopol BG 1922 PD dan uang tunai Rp 5,6 miliar hasil rampokan.
Baca Juga: SPBU di Sleman Mencekam, Tangan Operator Tersayat Kena Ayunan Benda Dari Dalam Jaket Konsumen
"Dalam waktu tidak sampai 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku perampokan itu," kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Achmad Faisol Amir, (28/8/24) melansir Kompas.com.
Faisol mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di lokasi berbeda sekitar pukul 19:00 WIB, (27/8/24).
Saat ini para pelaku sedang dalam pemeriksaan.
Belakangan terungkap, pelaku perampokan merupakan dua oknum Polisi dan satu pengendara ojek online.
Hal ini diungkap Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, (28/8/24).
Yakni Briptu MPP (31) yang berdinas sekitar 8 tahun di Polda Sumbar.
Lalu Bripda MSA (21) yang baru bertugas 1 tahun 11 bulan di Sat Sabhara Polda Sumbar.
Serta seorang pengendara ojek online berinisial AS (38).
"Dua pelaku merupakan oknum polisi berpangkat Briptu dan Bripda," kata Suharyono kepada wartawan, (28/8/24) di Mapolda Sumbar.
Suharyono menegaskan, kedua oknum polisi tersebut akan dikenai sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Mengenai kronologinya, bermula saat mobil pengisian ATM BRI berangkat dari Padang membawa uang Rp 6,2 miliar untuk mengisi sejumlah ATM di wilayah Padang dan Padang Pariaman.
Sebelum perampokan terjadi, dua ATM di daerah Padang telah diisi masing-masing Rp 300 juta dan Rp 800 juta.
"Lalu dalam perjalanan ada yang menelepon Bripda Steven, pengawal mobil, dan mengaku sebagai polisi berpangkat Iptu," jelas Suharyono.
Karena telepon itu, mobil berhenti di lokasi yang telah disepakati dan perampokan pun terjadi.
"Bagaimana proses perampokan itu sedang kita dalami. Dari pengakuan dibilang ditodong dengan senjata api, tapi itu baru pengakuan," tambah Suharyono.
Menurut Suharyono, ketiga pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 2,5 miliar, sementara sisanya masih berada di dalam mobil pengangkut uang.
Setelah kejadian, korban segera melapor ke polisi.
"Polisi berhasil menangkap pelaku yang mengaku sebagai polisi berpangkat Iptu, yang ternyata adalah warga sipil di Padang," ucanya.
"Kemudian, kedua oknum polisi tersebut juga ditangkap," jelas Suharyono.