Begitupun dengan luas bagasinya, tapi kelemahan tersebut bisa dikategorikan wajar karena ini merupakan sebuah SUV, bukan mobil di segmen MPV seperti Toyota Kijang Innova.
2. Rem Getar
Salah satu penyakit khas Toyota Fortuner generasi kedua ini adalah rem getar, penyebabnya dari rotor atau piringan cakram yang tidak presisi, khususnya di rem depan.
Masalah ini bukan hanya menimpa Fortuner saja, tetapi juga di platform yang sama yaitu Toyota Innova Reborn.
Solusinya adalah dengan re-matching disc atau istilahnya dibubut pakai alat khusus supaya balance dan presisi lagi.
"Kalau di bengkel non resmi harganya lumayan kurang lebih bisa Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu sepasang, setelah itu udah enak," kata Billy pemilik Fortuner VRZ 2018 yang dikutip dari channel Youtube Otoseken berjudul "Sosok Arogan, Kaki Suka Gemeteran, Toyota Fortuner VRZ"
"Kalau misalnya mobil masih warranty (garansi) di bawah 25 ribu kilometer, sebaiknya minta ganti baru di bengkel resmi," lanjut Billy. Baca Juga: Roda Depan Toyota Fortuner VRZ Bergetar Saat Ngerem? Ini Penyebabnya
3. Setir Mudah Terkelupas
Kualitas atau daya tahan pelapis setir ini mudah mengelupas dibanding mobil-mobil lain, terlebih jika tangan pengemudi sering berkeringat.
Solusinya adalah dengan retrim menggunakan kulit asli dengan material yang lebih bagus.
"Enaknya (retrim) kulit asli itu pas dijahit bisa kencang dan padat, kalau setirnya agak gendut kan enggak enak," jelas Billy. Biaya retrim dengan kulit asli di workshop spesialis setir ini kurang lebih sekitar Rp 1 juta.
Alternatif murahnya bisa retrim dengan kulit sintetis, hanya saja kualitas dan rasa digenggamnya tidak seenak dan senyaman retrim dengan material kulit asli.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mesin Diesel Fortuner Suaranya Jadi Kasar