GridOto.com - Perawatan penting pada mobil matik adalah oli transmisi.
Oli transmisi matik mobil perlu diganti secara berkala.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan menyarankan oli transmisi matik mobil perlu diganti setidaknya setiap 40.000 km.
"Kondisi ideal bisa sampai 60.000 km, tapi kalau sering kena macet baiknya setiap 40.000 km," saran Hermas saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
Oli transmisi matik yang terlalu lama dipakai bisa menimbulkan sejumlah dampak.
Baca Juga: Sering Terjadi, Ini 3 Kesalahan Menanjak Pakai Mobil Transmisi Matik
Pertama gejala jedug atau tersendat setiap perpindahan gigi.
"Saat naik gigi ada hentakan atau tersendat, bisa juga muncul saat masuk gigi mundur atau setelahnya," beber Hermas.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena oli transmisi mengalami penurunan viskositas.
Penyebabnya dari interval pemakaian yang terlalu lama, gesekan komponen, hingga temperatur kerja girboks.
Akibatnya tekanan hidraulis dari oli transmisi berkurang sehingga komponen mekanikal tidak bisa sepenuhnya melakukan perpindahan gigi.
"Gejala jedug atau tersendat itu juga bisa membuat keausan komponen lebih besar disamping karena pelumasan oli berkurang," terang Hermas.
Baca Juga: Ini Sebabnya Saat Manasin Mobil Matik Posisi Tuasnya Jangan di N
Girboks transmisi matik juga bisa cepat panas atau overheat.
Penurunan viskositas yang menurunkan fungsi pelumasan dan tekanan hidraulis juga berdampak pada ketahanan temperatur tinggi.
"Girboks oli transmisi matik menghasilkan beban torsi saat bekerja, itu menciptakan panas," sebut Hermas.
"Karena kualitas oli transmisi sudah turun ketahanan panasnya berkurang, girboks bisa panas dan tidak bisa bekerja," jelasnya.