Peringatan Bagnaia, Marc Marquez Bisa Jadi Musibah Buat Ducati di MotoGP 2025

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 14 Agustus 2024 | 19:55 WIB

Pecco Bagnaia kasih peringatan Ducati (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez disebut sebagai duet terbaik dalam sejarah Ducati di MotoGP.

Bahkan disebut mengalahkan duet dua legenda MotoGP Valentino Rossi dan Nicky Hayden, di Ducati lebih dari sedekade silam.

Namun pernyataan tersebut tidak 100 persen dipercaya Pecco Bagnaia, yang melihat potensi bahaya dari duetnya dengan Marc Marquez di MotoGP 2025.

Menurut murid Valentino Rossi tersebut, hadirnya Marquez bisa menjadi pedang bermata dua untuk tim Borgo Panigale.

Bisa saja memang mencetak kesuksesan besar, atau malah menjadi bumerang untuk kesuksesan pabrikan Italia tersebut.

"Ducati mengubah strategi dari awalnya mempercayai pembalap muda dan memberikan mereka kesempatan ke tim pabrikan, menjadi merekrut Marc, yang memiliki banyak titel juara," kata Bagnaia dilansir GridOto.com dari MotoGP.com.

"Tentu ia akan sangat kompetitif. Tapi situasi ini selain bisa positif luar biasa, juga bisa menjadi sebuah musibah," tegas juara dunia tiga kali tersebut.

Menyatukan dua pembalap juara MotoGP dengan motor yang sama dan sangat kompetitif sama sekali tidak mudah.

Kasus Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di Yamaha menjadi salah satu contohnya, karena pembalap bintang memiliki ego besar dan sama-sama tidak mau mengalah.

Baca Juga: Domenicali Bongkar Dosa Jorge Martin, Bikin Kursi Ducati Lepas

Ditambah hubungan Bagnaia dan Marquez sejak awal memang kurang begitu akrab, belum lagi mengingat perseteruan dengan sang guru, Valentino Rossi.

"Aku berpikir kami berdua sama-sama cukup pintar untuk membuat semuanya berhasil," lanjut Bagnaia berharap.

Lebih lanjut, Bagnaia juga mengomentari fakta bahwa Ducati kehilangan satu tim dan melepas tiga nama pembalap musim depan.

Ada Jorge Martin, Enea Bastianini dan Marco Bezzecchi yang memilih bergabung dengan pabrikan lain di MotoGP 2025.

Kemudian jumlah motor pun berkurang dari delapan menjadi enam, dan hanya ada tiga motor spek pabrikan di musim depan.

Sang juara bertahan menilai Ducati akan kehilangan banyak hal karena biasanya pembalap bisa tampil kompetitif dengan mempelajari banyak data satu sama lainnya.