GridOto.com - Mulai Agustus 2024, mobil listrik China atau merek lainnya dilarang mengecas di fasilitas charging station milik Hyundai.
Bahkan tempat mobil listrik Hyundai pun harus membayar kalau melakukan pengisian daya di Hyundai EV Charging Station yang saat ini tersedia 200 unit di seluruh Indonesia.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Instalasi Listrik Privat (ILP).
"Kalau terkait dengan SPKLU memang waktu pertama kali kami meluncurkan mobil listrik kami tahu kecemasan dari konsumen itu kan salah satunya infrastruktur,” ujar Frans di Jakarta.
“Kebetulan pemerintah dalam hal ini juga mewajibkan bahwa kita membuat yang namanya infrastruktur khusus merek kami sendiri itu yang pertama,” katanya dikutip dari Kompas.com.
Frans mengatakan, selain mengikuti peraturan pihaknya juga ingin memprioritaskan pemilik mobil Hyundai saat mengisi daya.
Sebab saat ini populasi mobil listrik Hyundai makin banyak.
Hyundai khawatir kalau pemilik mobil listrik Hyundai mesti antre dengan mobil listrik merek lain padahal station charger tersebut milik Hyundai.
"Yang kedua Hyundai sudah jualan mobil listrik lebih dari 10.000 unit dan sekarang 11.000 unut. Jadi apa salahnya kalau sekarang kita memberikan prioritas ke konsumen-konsumen Hyundai,” ujar Frans.
"Daripada konsumen Hyundai merasa layanan yang kita berikan ke konsumen dia mesti antre panjang, kemudian non brand Hyundai juga antre di situ. Kami sekarang memberikan prioritas ke konsumen,” katanya.
Frans mengatakan, rasanya wajar bila mobil listrik merek lain sudah tidak boleh ngecas di station charger milik Hyundai.
Menurut Frans, hal itu justru memacu ekosistem mobil listrik lebih baik. Hal ini akan memacu merek lain membuat stasiun pengisian daya sendiri.
"Rasanya itu hal yang wajar dilakukan sebagai sebuah merek. Jadi kami ingin kepuasan pelanggan itu tercapai,” kata Frans.
“Tiga strategi Hyundai, yang pertama memperkenalkan produk baru, yang kedua ekosistem infrastruktur, yang ketiga kami mau konsumen itu puas terhadap pelayanan yang diberikan baik itu charging dan aftersales kami,” katanya.
Baca Juga: Hyundai Belum Mau Pakai Baterai LFP, Pabrikan Ungkap Alasan Teknis