Adapun berdasarkan survei internal Hyundai, masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai produk yang kental dengan nuansa Indonesia.
Oleh sebab itu, Hyundai beberapa waktu lalu meluncurkan IONIQ 5 Batik sebagai jawaban atas kebutuhan konsumen.
"Karena (berdasarkan survei) konsumen sukanya dengan (produk) Indonesia, makanya kami buat IONIQ 5 Batik. Kenapa? karena kami ingin tunjukkan Indonesia, kami ingin tonjolkan bahwa ini produk Indonesia, bukan Korea Selatan," jelasnya.
"Jadi kami ingin masuk ke sana. Lalu kami perkuat lagi dengan berdirinya pabrik baterai EV pertama di Indonesia. Hal tersebut memperkuat bahwa Hyundai, khususnya electric car-nya adalah produksi Indonesia," lanjutnya.
Frans berharap, produsen asal China seharusnya bisa lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air ketimbang melakukan perang harga.
Sebab, pada akhirnya konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
"Makanya kalau menurut saya, kami enggak mau masuk ke area price war. Harapan saya, semoga produsen China juga melakukan hal yang sama," tutupnya.