Seperti saat ia menyebut bahwa motornya tak bisa mengejar GP24, dan alasan-alasan lainnya.
"Ketika kau bisa menang, semua dimaafkan. Jika tidak, angka mulai berbicara. Jelas ia beralasan. Aku bisa salah, dan aku bisa digantung, tapi kupikir saat menang kau bisa melakukan apapun," kata Pecino menjelaskan bahwa sekarang Marquez tidak sudah tidak bisa melakukannya.
"Ingat saat Valentino Rossi memotong chicane, atau saat ia mendorong keluar Sete Gibernau di Jerez. Ketika menang, kau menang dan semua hal dimaafkan. Sekarang saat kau mulai berhenti menang, mereka mulai menagihmu," tegasnya.
Menurut Pecino, itu sudah menjadi hukum alam bahwa pembalap senior akan diperlakukan seperti itu oleh pembalap yang lebih muda.
"Sekarang mereka melihat Marquez di posisi lemah dan mencoba menyerangnya. Itu hukum alam, juga terjadi ke Valentino, sekarang terjadi ke Marc dan lanjut ke selanjutnya," tegas Pecino.
Serupa dengan Pecino, legenda MotoGP Dani Pedrosa juga menilai Marquez sudah kehilangan keistimewaannya.
"Soal balapan kurasa agak berat untuknya. Kupikir ia tidak menemukan yang diinginkannya sepanjang akhir pekan," ungkap mantan pembalap tim Repsol Honda tersebut.
"Kita tak melihat lagi dirinya dengan kelebihan yang biasa kita lihat darinya," kata Pedrosa.