"Kerja baterai menghasilkan suhu panas dan itu harus dijaga tidak melebihi 80 derajat celsius," terang Arief.
Yang menjadi tantangan adalah coolant yang digunakan harus memiliki spesifikasi khusus.
Yakni low conductivity coolant dengan antikarat.
"Coolant ini akan mengalir pada rangkaian baterai dan tidak boleh menjadi konduktor listrik sebagaimana cairan pada umumnya," jelas Arief.
Yang terakhir, motor traksi sebagai penggerak mobil listrik juga terdapat semacam pelumas.
Motor traksi ini menggunakan magnet sebagai komponen utama yang berputar puluhan ribu rpm.
"Putarannya tinggi tapi gesekannya rendah, sehingga jenis pelumasan yang diperlukan viskositasnya harus cair seperti oli SAE 0W-8," ungkap Arief.
Baca Juga: Tahukah Kalian, Karena Hal Ini Beli Ban Mobil Listrik Tidak Boleh Sembarangan