Pabrikan Harus Kerja Keras, Lebih dari Setengah Masyarakat Indonesia Belum Minat Kendaraan Listrik

Naufal Shafly - Kamis, 1 Agustus 2024 | 16:30 WIB

ilustrasi pembelian mobil di GIIAS 2024 (Naufal Shafly - )

Baca Juga: Lihat Lebih Dekat Tampilan eVX, Mobil Listrik Konsep Pertama Suzuki

Kompas.id
Hasil survei Litbang Kompas terkait minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Begitu juga dengan mobil listrik, paling banyak diminati oleh kelompok usia 17-24 tahun dengan persentase 8,6 persen.

Beralih ke segi sosial ekonomi, peminat terbesar motor listrik berasal dari responden kelas atas yakni 22 persen.

Namun, responden kelas menengah bawah juga punya ketertarikan yang tinggi pada motor listrik yakni 21,4 persen.

Adapun peminat mobil listrik masih didominasi oleh responden kelas atas dan kelas menengah atas masing-masing 10 persen dan 8 persen.

Terkait hasil survei ini, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan saat ini pembeli kendaraan listrik, khususnya mobil listrik, didominasi oleh masyarakat kalangan atas.

Mayoritas konsumen lebih sering mencari mobil dengan harga di bawah Rp 400 juta.

"Rata-rata harga mobil listrik masih relatif mahal. Memang ada pembelinya, tapi terbatas," ujar Kukuh dalam diskusi media, Senin (22/7/2024).

Ia juga menyebut, mayoritas pembeli mobil listrik bukan berasal dari kalangan pembeli pertama atau first buyer.

Artinya, kebanyakan konsumen mobil listrik sebelumnya sudah memiliki mobil lain di garasi rumahnya.

Baca Juga: Waduh, Pengamat Sebut Insentif HEV Bisa Jadi Boomerang Bagi Ekosistem BEV Indonesia

Sebagai informasi, survei ini dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.