GridOto.com - Insentif hybrid menjadi salah satu topik terpanas yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Berawal dari update dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, wacana insentif hybrid ini kembali menghangat pasca GIIAS 2024.
Namun saat insentif hybrid ini masih diperbincangkan di Indonesia, Thailand resmi memberikan insentif hybrid pada Jumat (26/7) lalu.
Insentif hybrid Thailand ini disetujui oleh National Electric Vehicle Policy Committee dalam bentuk pengurangan persentase pajak cukai sementara.
Pemberian insentif ini bertujuan untuk menarik investasi pabrikan terutama untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan hybrid di Thailand.
Baca Juga: Waduh, Pengamat Sebut Insentif HEV Bisa Jadi Boomerang Bagi Ekosistem BEV Indonesia
"Langkah-langkah baru ini akan mendukung transisi industri otomotif Thailand pada elektrifikasi kendaraan dan pengembangan rantai pasok di masa depan," kata Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal Board of Investment Thailand.
"Thailand memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi segala macam kendaraan elektrifikasi baik itu kendaraan utuh maupun komponen," tambah Therdsteerasukdi.
Untuk menikmati insentif ini, pabrikan kendaraan harus melakukan investasi teknologi hybrid tidak kurang dari 3 miliar baht atau sekitar Rp 1,36 triliun (kurs 1 baht = Rp 453,5).