GridOto.com - Perdebatan soal siapa Greatest of All Time alias GOAT di MotoGP tak pernah selesai, termasuk jika membicarakan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Para penggemar terutama fans Marc Marquez dan fans Valentino Rossi bahkan sering perang jari di media sosial, dan tidak bisa menyelesaikan siapa yang benar-benar GOAT di MotoGP.
Terlepas dari konflik di media sosial, para pembalap aktif MotoGP 2024 memiliki penilaian tersendiri soal siapa pembalap terbaik sepanjang masa versi mereka.
Setelah 22 pembalap yang mengungkapkan pendapatnya, sosok Valentino Rossi ternyata masih menjadi idola kebanyakan pembalap MotoGP.
Dalam video yang diunggah akun Instagram MotoGP, ada lebih dari 10 pembalap aktif yang menjadikan The Doctor sebagai pembalap terbaik sepanjang masa di MotoGP.
Jelas anggota VR46 Riders Academy yakni Pecco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Luca Marini dan Franco Morbidelli memilih sang mentor.
Begitu pula Fabio Di Giannantonio, pembalap tim VR46 Racing Team yang sejak lama mengidolakan sosok juara dunia sembilan kali tersebut.
Selain itu ada Jorge Martin, Augusto Fernandez, Miguel Oliveira, Johann Zarco, Brad Binder, Maverick Vinales dan Raul Fernandez yang menilai Rossi adalah GOAT-nya MotoGP.
Bahkan Aleix Espargaro yang pernah tidak rukun dengan Rossi, juga tak malu menyebutnya sebagai pembalap terbaik.
Baca Juga: Bagnaia Menang Race of Champions, Marquez Malah Makin Dibenci Fans Ducati
Posisi kedua dihuni oleh juara dunia lima kali GP500 Mick Doohan, yang mendapat dukungan tiga pembalap.
Tiga pembalap itu adalah Marc Marquez, Fabio Quartararo serta pembalap senegara Doohan yakni Jack Miller.
Doohan tak sendirian karena ada legenda Amerika Kevin Schwantz, yang juga mendapat tiga suara pembalap yakni Enea Bastianini, Joan Mir dan Pedro Acosta.
Hal ini tentu sangat unik lantaran Schwantz sendiri aktif balapan jauh sebelum Mir, Bastianini dan Acosta lahir.
Kemudian ada mendiang Daijiro Kato yang menjadi hero buat Takaaki Nakagami, serta Marc Marquez yang dianggap salah satu GOAT oleh adiknya sendiri, Alex.
Namun Alex Marquez tidak menyebut nama kakaknya saja, melainkan juga Alex Criville dan Dani Pedrosa.
Begitu pula Joan Mir yang tak hanya menyebut Rossi dan Schwantz saja, namun juga menganggap Randy Mamola sebagai GOAT.
Uniknya legenda seperti Giacomo Agostini ataupun Angel Nieto tidak disebut sama sekali oleh para pembalap.
Padahal mereka memiliki jumlah titel yang jauh lebih banyak dari Rossi ataupun Marquez.
Mungkin era Agostini dan Nieto sudah terlampau jauh untuk diikuti pembalap MotoGP zaman sekarang.
Hal itu juga jadi pertanda bahwa GOAT tidak melulu soal jumlah titel dunia yang berhasil dikoleksi, namun juga dari kharisma sosoknya itu sendiri.