Nilai yang didapat Martin lebih besar dari Vinales, yang kabarnya mendapat sekitar 4 juta euro atau Rp 70 miliar dari Aprilia musim ini.
Kendati mendapat gaji besar, menurut Hodgson lebih baik Martin bertahan di Ducati karena motor yang dijamin kompetitif.
"Ducati tentu senang untuk mempertahankannya. Martin bisa ke VR46 atau Gresini dengan motor pabrikan," tegas Hodgson.
"Itu akan menjadi pilihan terbaik untuk kariernya. Tapi ia adalah seorang pria yang punya harga diri," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan pembalap Sylvain Guintoli menilai keputusan Martin sudah tepat.
Selain gaji, seorang pembalap besar memiliki ego untuk mempertahankan rasa bangganya daripada harus menjadi penggembira di tempat lamanya.
"Ia tak mau jadi pendamping pengantin di Ducati. Ia merasa bisa memakai nomor 1. Ia tak mau jadi pilihan kedua dan itu muncul dari ego," tegas mantan test rider Suzuki tersebut.
"Tapi kadang ego dan rasa percaya diri bisa membuat perbedaan dalam caramu balapan. Mungkin Martin bisa membuat perbedaan. Ia sudah belajar selama bertahun-tahun," jelasnya.
Soal performa Martin musim depan, Hodgson juga sependapat bahwa Martin akan tampil bagus bersama Aprilia RS-GP.