Sopir bus, Joko Purwanto (64) kemudian menepi dan berusaha membuka kap mesin di bagian belakang bus tersebut untuk mengecek.
“Setelah dibuka ternyata mengeluarkan api. Pengemudi sempat berusaha memadamkan api sendiri namun tidak bisa hingga api semakin membesar dan membakar semua bodi bus,” kata Ipda Sutopo.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Kerugian materiil dari kebakaran tersebut mencapai sekitar Rp 500 juta.
Kabid Damkar Satpol PP Kota Salatiga Joko Widodo mengatakan, saat petugas Damkar sampai ke lokasi, bus terbakar di bagian dalam, dari belakang hingga depan.
"Bus tersebut sedang uji coba karena baru dalam proses perbaikan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, untuk kerugian masih dalam penghitungan," kata Joko.
Ngomongin penyebab bus terbakar, ada banyak faktor dan tidak cuma korsleting listrik.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan pernah mengatakan, ada tiga faktor yang umumnya jadi penyebab bus terbakar.
“Pertama, pembebanan arus yang salah juga disebut error by design. Untuk memastikan hal ini, harus melihat wiring diagram-nya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Wildan disitat dari kompas.com beberapa waktu lalu.
Kedua adalah instalasi yang tidak sesuai, biasanya terjadi ketika bus sedang diperbaiki atau maintenance.
Mekanik kadang kurang memerhatikan bagaimana standar yang aman untuk melakukan perawatan bus.
“Hal ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknis,” kata Wildan.
Ketiga, soal penggunaan material yang tidak sesuai standar, misalnya seperti kabel, konektor, dan lainnya.
Ketiga hal yang disebutkan sebelumnya dapat membuat bad connection sehingga bisa terjadi arus pendek yang menjadi pemantik api di bus.
“Jika di situ terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran,” katanya.
Baca Juga: Sopir Sengaja Tabrakkan Bus Pariwisata ke Pohon, Insiden Rem Blong di Ciater Berakhir Tanpa Korban