"Setelah 2020 pendekatanku jauh berbeda. Sekarang aku paham bahwa sangat normal tidak jadi yang pertama. Yang normal adalah kedua, ketiga dan seterusnya, di mana yang pertama adalah yang spesial saja," jelasnya.
Dulu Marquez yang mengalahkan Rossi dan Lorenzo dengan menggunakan insting alami, sedangkan sekarang ia yang sedang dikalahkan.
"Hari ini pembalap muda datang dengan kecepatan berbeda, tanpa ada cedera dan punya insting alami," ungkapnya.
"Ketika aku menguntit Acosta, Martin atau bahkan Bagnaia. Aku sadar bahwa mereka melaju secara alami. Aku paham di sana ada proses alami dalam kehidupan atlet, semua memiliki momen masing-masing," tegas MM93.
Marquez masih berharap bergabung dengan tim pabrikan Ducati membuatnya bisa membangkitkan performa dan memperpanjang masa jayanya.
"Ketika kau di atas, kau harus bekerja keras dan lebih keras untuk membuat penurunanmu lebih pelan. Jika kau sukses kau bisa memiliki karier panjang. Aku tak tahu apakah masa penurunanku sudah mulai atau aku masih bisa beberapa tahun lagi," kata Marquez.
"Kami akan melihatnya dalam lima tahun. Jelas bukan kebetulan aku masih bisa balapan dua musim lagi dan begitulah, mungkin aku akan tetap lanjut setelah 2027," tegasnya.