Saat ini proses pembebasan terus berlangsung.
Bahkan enam rumah sudah tuntas pembebasan lahan hingga pengosongan rumah.
Mereka juga sudah menyerahkan kunci rumah kepada Pemkot Surabaya sebagai tanda pengosongan rumah.
Bahkan terkini sudah ada sembilan rumah yang dibebaskan.
Sementara sisanya akan berangsur dituntaskan.
Namun masih ada 11 rumah yang saat ini terkendala sengketa.
Dari total 26 rumah yang ada di kampung tengah kota Surabaya itu, enam di antaranya sudah mengosongkan rumah mereka.
Bertahap hingga Agustus 2024 besok, proses pengosongan rumah akan dituntaskan.
Kabid Pengadaan Tanah dan Penyelenggaraan Prasarana Sarana Utilitas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Surabaya, Farhan Sanjaya, memastikan akan terus menuntaskan pembebasan lahan di kampung Bundaran Dolog.
Mekanisme pengosongan rumah tersebut setelah pemilik menerima ganti rugi.
Warga tidak perlu membongkar rumah dan cukup menyerahkan kunci kepada pihak Pemkot Surabaya.
"Sudah lima warga menyerahkan kunci kepada kami," kata Farhan.
Khusus untuk 11 warga yang masih terlibat sengketa, Farhan menegaskan akan mengikuti prosedur hukum.
Nanti juga akan ada mekanisme konsinyasi.
Lahan warga di Bundaran Dolog dihargai sekitar Rp 11 juta per meter.
Pemkot membebaskan lahan sesuai nilai appraisal.
Baca Juga: Demi Jalan Aspal dan Beton Berbayar, Puluhan Desa di Ciamis Segera Dimusnahkan