"Valentino membuat semua orang di bawah kendali hingga media sekalipun, karena ia sangat penting untuk semua media," sambungnya.
"Jadi ketika ada yang menulis hal buruk tentangnya, ia akan mem-blacklist mereka dan mereka tak bisa menerima itu, jadi mereka harus menulis hal buruk tentang orang lain, atau membuat orang lain menjadi penjahatnya," tegas Stoner.
Kemudian Rossi juga pandai memainkan permainan psikologis kepada pembalap lain, namun ia tetap menghormatinya.
"Sebelum aku ada Pedrosa dan Lorenzo, dan Valentino bisa masuk ke pikiran pembalap lain, tapi kami tahu triknya," ujar Stoner.
"Aku menghormati rivalitas kami. Aku tak ada masalah selain rasa hormat untuknya, dan ia juga melakukan hal sama kepadaku," tegasnya.
Soal permusuhan dengan Marc Marquez, menurut Stoner sebenarnya Rossi lah yang memulai semuanya.
"Marc dalam beberapa titik, pantas mendapat kritik. Semua orang menyalahkannya, tapi mereka lupa bahwa Valentino yang memulai semua itu. Awalnya mereka teman, dan kemudian Valentino memulai perang dengan kata-kata," tegasnya.