GridOto.com - Buka-bukaan hasil tes lab oli mesin Shell, ini parahnya konten pelumas palsu.
Sebanyak lima sampel oli mesin Shell Helix HX6 10W-40 kemasan 1 liter yang dibeli GridOto.com telah dicek oleh pihak Shell Lubricant (13/6/2024).
Dari pemeriksaan segel Jam Jar yang memiliki QR Code yang dilakukan Shofwatuzzaki selaku Shell Lubricant Technical Manager, ada tiga sampel yang terverifikasi (Sampel A, B, dan C) sedang ada dua sampel yang patut diduga palsu.
"Di Sampel D kode 16 digit yang muncul di situs Shell Anti-Counterfeit System berbeda dengan yang tertera di tutup botol sedang di E kodenya sudah kedaluarsa," jelas Zaki, sapaan akrabnya.
Hasil Pengecekan QR Code di Tutup Botol
Toko Konvensional
- Sampel A dari SPBU Shell Kemanggisan Rp 102.000 (Terverifikasi)
- Sampel B dari Toko IM di Bekasi Utara Rp Rp 68.000 (Terverifikasi)
- Sampel C dari Toko BAS di Depok Rp 95.000 (Terverifikasi)
Toko Online
- Sampel D dari Toko SAM di Tokopedia Rp 50.000 (Patut Diduga Palsu)
- Sampel E dari Toko AGT di Tokopedia Rp 46.000 (Patut Diduga Palsu)
Baca Juga: Blak-Blakan Hasil Pengecekan Pihak Shell Terhadap 5 Sampel Oli, Dua Sampel Bercerita Lain
Setelah itu kelima sampel oli Shell Helix HX6 10W-40 ini dibawa ke laboratorium PT Petrolab Service di Pulogadung, Jakarta Timur (14/6/2024).
Sampel dianalisis dengan pengujian New Oil Engine dengan parameter antara lain Viscosity Index, Flash Point COC, Pour Point, Density at 15 derajat Celcius, Color ASTM, Total Acid Number, dan TBN (Total Base Number).
Bagaimana hasilnya?
Oleh pihak laboratorium, sampel A, B, dan C, overal analysis-nya mendapat predikat "Normal".
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Hasil Pengecekan Shell Terhadap Oli yang Dibeli Acak Oleh Gridoto
"Hasil analisis pada Sampel A, B, dan C menunjukkan bahwa semua parameter uji yang telah dilakukan pada sampel fresh oil sesuai dengan nilai tipikal," jelas Asbari Sukardi, Senior Technical Manager PT Petrolab Service kepada GridOto.com (5/7/2024).
"Ini menandakan bahwa minyak pelumas baru Anda dalam kondisi baik dan sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan," lanjutnya.
Oh ya, nilai tipikal dalam pengujian ini diambil berdasarkan PDS (Product Data Sheet) oli Shell Helix HX6 10W-40 (SN Plus A3/B4) v1.1 (19.072019.08.53).
Nah, kalau sampel D dan E overall analysis result-nya mendapat predikat "Severe".
Baca Juga: Pemalsuan Pelumas Merajalela, Faktor Ini Menggiring Munculnya Investigasi Oli Shell
Ini karena hasil pengujian di sejumlah parameter nilainya di bawah nilai tipikal.
"Pada Sampel D, hasil analisis pada pelumas baru menunjukkan bahwa nilai Density dan nilai Pour Point tidak sesuai dengan nilai tipikal, meskipun nilai Pour Point masih memenuhi standar mutu," terang Asbari.
"Selain itu, nilai TBN serta kandungan Zinc tidak memenuhi standar mutu," sambungnya.
Hasil pengujian Sampel E lebih parah lagi karena banyak parameter hasil ujinya di bawah standar mutu.
"Hasil analisis pada pelumas baru Sampel E menunjukkan bahwa nilai viskositas pada temperatur 40 dan 100 derajat Celsius tidak sesuai dengan nilai tipikal," papar Asbari.
Baca Juga: Serius Cek Segel Sampai Uji Lab, Begini Metode Investigasi Oli Palsu GridOto
"Begitupun dengan nilai Flash Point, Pour Point, serta TBN dan kandungan Zinc dalam aditif oli tidak memenuhi nilai tipikal maupun standar mutu," terusnya.
Berdasarkan data analysis report, nilai viskositas pada Sampel E cenderung lebih encer dari spesifikasi yang tertera, yakni 10W-40.
Angka yang jauh di bawah tipikal membuat viskositas oli terhadap perubahan temperatur jadi lebih encer mengarah ke viskositas 5W-30 atau bahkan viskositas single grade menjadi 10W saja tanpa 40.
Dalam laporan juga disebutkan bahwa kedua sampel ini (D dan E) disarankan untuk tidak digunakan.
Baca Juga: Kenali Modus-modus yang Sering Dipakai Penipu untuk Palsukan Oli
"Di Sampel D TBN-nya tidak ada, sedangkan di Sampel E hanya 0,98 mg KOH/g," beber Asbari.
"Sampel A, B, dan C TBN-nya normal, yaitu sekitar 5-7 mg KOH/g," terusnya.
Padahal TBN ini sangat penting buat oli mesin karena ia mempunyai fungsi detergen buat melarutkan kotoran dan sebagai basa untuk meng-counter asam yang muncul di ruang bakar akibat proses pembakaran bensin.
Hasil pengujian atau pemantauan nilai metal additive di Sampel D dan E juga sangat kecil atau bahkan bisa dibilang tidak ada.
Aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan ke base oil untuk memperbaiki dan meningkatkan performa base oil.
Baca Juga: Serius Cek Segel Sampai Uji Lab, Begini Metode Investigasi Oli Palsu GridOto
"Dalam bahasa awamnya kedua sampel oli ini tidak dikasih atau tidak punya aditif, jadi cuma base oil saja," kata Asbari.
Hasil Tes Laboratorium
Toko Konvensional
- Sampel A dari SPBU Shell Kemanggisan Rp 102.000 (Normal)
- Sampel B dari Toko IM di Bekasi Utara Rp Rp 68.000 (Normal)
- Sampel C dari Toko BAS di Depok Rp 95.000 (Normal)
Toko Online
- Sampel D dari Toko SAM di Tokopedia Rp 50.000 (Severe)
- Sampel E dari Toko AGT di Tokopedia Rp 46.000 (Severe)
Hasil pengujian laboratorium ini klop dengan pemeriksaan QR Code yang ada di tutup botol oli mesin yang sebelumnya telah dilakukan dilakukan oleh pihak Shell (baca artikelnya di sini).
Sampel A, B, dan C yang terverifikasi saat pengecekan QR Code, ternyata hasil lab-nya pun sesuai dengan nilai tipikal atau PDS Shell Helix HX6 10W-40 dengan menyandang predikat "Normal".
Sementara itu Sampel D dan E yang disebut "patut diduga palsu" saat dicek oleh pihak Shell, ternyata hasil lab sejumlah parameternya menunjukkan di bawah standar mutu sehingga dinilai "Severe" dan keduanya disarankan tidak digunakan.
Jadi segitu parahnya konten pelumas palsu ya gaes.