GridOto.com - Dulunya diledek dengan julukan Raja Sunmori, Franco Morbidelli berhasil tampil menggila di balapan MotoGP Jerman 2024.
Franco Morbidelli melaju sangat kencang sejak awal balapan MotoGP Jerman 2024, bahkan tak segan bertarung dengan keras di rombongan depan.
Salah satunya saat bersenggolan keras dengan Marc Marquez, termasuk juga saat tak segan melewati sahabatnya sendiri yakni Pecco Bagnaia.
Franky seolah terlahir kembali sejak mengalami masa-masa sulit bersama Yamaha dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini versi diriku yang sudah tak kumiliki selama ini. Aku bahagia keluar dan kembali. Aku baru di sini beberapa balapan, aku sudah melihat harapan podium dan kutahu bisa melakukannya," ungkap Franky dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Pada satu titik, bahkan aku mengira akan bisa memenangkan balapan ini. Ini adalah akhir pekan positif untuk semuanya," jelas pembalap tim Pramac Racing ini.
Masalah utama yang menghalangi Morbidelli untuk meraih podium adalah manajemen ban yang masih kurang baik.
Ia terlalu menekan pada awal balapan sehingga bannya tergerus banyak dan membuatnya kesulitan mempertahankan ritme pada paruh kedua balapan.
"Aku suka bertarung, aku merasa baik. Aku harus bertarung melawan beberapa orang, termasuk Pecco. Kemudian aku merasa cukup kuat untuk mengejar Martin, tapi ketika aku menyalipnya aku merasa terlalu banyak menggunakan bannya," kata sang pembalap.
Baca Juga: Jorge Martin Nyungsep di MotoGP Jerman 2024, Tahta Klasemen Jatuh ke Pecco Bagnaia
"Aku hampir crash di tikungan 1, jadi kemudian aku memilih fokus untuk podium. Paruh kedua balapan lumayan bagus karena aku bertahan dari pembalap lain yang menyerang," jelasnya.
Dengan bertarung melawan beberapa pembalap di depan, murid Valentino Rossi ini juga mempelajari banyak hal.
Terutama bagaimana Bagnaia mengatur ban, yang membuka beberapa ilmu baru untuk Morbidelli pelajari.
"Ketika aku melewati Pecco dan melihat selisih 0,8 detik di papan, aku memahami bahwa ia sedang menghemat ban. Ketika aku mengejar Jorge, aku ingin melihat apa yang ada di sana tapi banku mulai tergerus," sambungnya.
"Aku bisa memiliki potensi lebih baik jika mengatur ban dengan lebih baik. Tapi ini bagian dari pengalaman. Ketika kau mulai bertarung untuk posisi teratas, kau belajar memaksimalkan hasilnya," tegas sang rider.