Gridoto.com - Baru-baru ini viral video pengemudi mobil mengekor bus karena bensin menipis.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @danielchtarigan, pengemudi terpaksa melakukan itu karena takut bensin mobilnya tidak cukup padahal tujuannya masih jauh.
"Nah pernah dengar klo kita ngekor di belakang bus, maka dorongan angin ke mobil akan berkurang karena body bus yg besar bisa mengurangi dorongan angin utk kendaraan kita di belakangnya,"
"Dan ternyata benar selisih antara sisa KM bensin dan sisa KM perjalanan yg tadinya hampir 20KM, turun jadi sisa 5KM. Artinya pemakaian bensin lebih efisien daripada sebelum mengekor bus ini," katanya dikutip dari Kompas.com (5/7/2024).
"Sepanjang ngekor saya berusaha jaga jarak dan memastikan roda bus masih terlihat oleh saya agar tidak terlalu mepet. Cuma ya kadang2 busnya ngerem, jadi harus ngerem jg dan jarak jadi mepet. Tapi dijaga lagi supaya gak terlalu dekat,"
"Kecepatan antara 80-100 km/h sebelum akhirnya saya berhenti mengekor ketika selisihnya sudah sisa 5KM. Karena mengekor butuh konsentrasi super tinggi. Dan ini hanya percobaan apakah benar mengekor bus lebih irit bensin. Dan kesimpulannya, benar," tulisnya.
"Ini hanya percobaan. Dan kebetulan bus di depan gw driving behaviornya smooth. Tidak suka rem2 dan pindah2 jalur. Jadi gw memutuskan mengekor bus tersebut," katanya.
Diketahui pengemudi mengekor bus selama kurang lebih 30 Km atau 20 menitan.
Menurut pengakuan pengemudi mobil memang lebih irit di mana sisa Km perjalanan yang tadinya hampir 20 Km turun jadi sisa 5 Km.
Terlepas dari irit atau tidak, mengekor bus malam sangat berbahaya sebab ruang pandang pengemudi mobil terbatas.
Mas Unyil, salah satu sopir bus AKAP dari PO Haryanto mengakui memang banyak mobil yang mengekor bus malam.
Padahal itu sangat berbahaya karena bus punya blid spot yang besar membuat mobil tidak terlihat.
“Memang banyak kendaraan yang suka mengikuti di belakang bus, apalagi saat malam hari. Padahal, bus itu punya blind spot yang besar," kata Mas Unyil kepada Kompas.com belum lama ini.
"Bahaya kalau ada kendaraan lain di belakang yang tidak kami (sopir) lihat. Kalau sampai tersenggol, bisa berbahaya,” katanya.
Mas Unyil mengatakan, mayoritas pengemudi mobil yang mengekor di belakang bus hanya menerka-nerka arti dari lampu sein bus tanpa tahu arti sebenarnya.
Sopir bus trayek Bubulak – Purwantoro tersebut, mengatakan, saat mengekor bus malam, pengemudi mobil cuma fokus pada lampu sein bus sambil mengekor tanpa memperhatikan kondisi jalan dan sekitar.
“Lampu sein itu untuk komunikasi antar pengguna jalan jalan, bukan jadi kode untuk mengekor atau konvoi di belakang bus," ujar Mas Unyil.
"Kondisi jalan di Indonesia itu berbeda-beda, sehingga pengendara sebaiknya lebih memperhatikan jalan dari pada membaca lampu sein dari bus. Bahaya kalau mengekor di belakang bus,” katanya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Daniel Christian Tarigan, SH, MM (@danielchtarigan)
Baca Juga: Pakai Patwal Konvoi Bus Study Tour Malah Kecelakaan, Harusnya Ini 7 Kendaraan yang Berhak Dikawal