Ia menyebut taksi online tidak diperbolehkan beroperasi atau menjemput penumpang dalam kawasan bandara karena bukan merupakan bagian dari layanan transportasi darat dari Bandara Sultan Hasanuddin.
"Yang (diperbolehkan) dilayani oleh perusahaan-perusahaan transportasi yang bermitra dengan PT Angkasa Pura I," ujarnya.
Ia juga menanggapi aksi sopir taksi online tersebut yang menerobos palang pembayaran toll gate bandara hingga mengalami kerusakan.
"Terkait dengan biaya kerusakan telah kami hitung dan tarif parkir yang masih berjalan atas sopir taksi online tersebut masih terbuka. Sehingga kami masih menunggu kehadiran sopir taksi online tersebut," jelasnya.
Namun kasus sopir taksi online bernama Agusli dan tiga anggota TNI di Bandara Sultan Hasanuddin berakhir dengan pelukan dan foro bersama alias damai.
Agusli mengakui telah terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan personel TNI AU yang terlibat cekcok dengannya.
"Pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2024 sekitar jam 15.00 WITA di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah terjadi kesalahpahaman antara saya dengan beberapa anggota TNI Angkatan Udara di mana video kejadian tersebut sempat viral," kata Agusli dalam keterangan video (29/6/2024).
"Pada hari ini Sabtu 29 Juni 2024 permasalahannya tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan tanpa paksaan dari pihak mana pun."
Dalam kesempatan yang sama, ketiga personel TNI AU juga meminta maaf atas keributan tersebut.