GridOto.com - Penggunanya sangat banyak di Indonesia, tapi masih sedikit yang tahu sejarah Pertalite.
Dalam sejarahnya, BBM dengan RON 90 ini pertama kali muncul pada 2015, di tahun terakhir BBM Premium.
Kala itu Pertalite juga sempat bikin geger masyarakat karena harganya lebih mahal ketimbang Premium.
Premium yang sudah lama menjadi BBM subsidi memang sangat murah, tetapi dengan oktan RON 88 tentu tidak cocok lagi dengan motor dan mobil modern yang cocok dengan RON 90.
Tak pelak Pertalite menjadi jawaban kala itu dan dijual pertama kali oleh Pertamina seharga Rp 8.400 per liter.
Pada masa awal setelah Pertalite diluncurkan, BBM RON 90 itu mulai uji pasar secara terbatas di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan harga Rp 8.400 per liter.
Harga Pertalite 2015 tersebut lebih mahal Rp 1.000 dari harga Premium RON 88 dan lebih murah Rp 900 dari harga Pertamax RON 92.
Pertalite diambil dari dua kata, Pertamax dan lite atau ringan.
Lantaran Pertamax oktan RON 92 masih jarang penggunanya saat itu, tetapi dibutuhkan oktan yang lebih rendah.
Hingga akhirnya muncul RON 90 dengan nama Pertalite.
Ketika itu tim Tabloid OTOMOTIF datang ke peluncuran Pertalite di tahun 2015 dan bertemu (Alm) Ahmad Bambang selaku Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) periode 2014-2016.
"Pilihannya banyak, ada light atau lite. Tapi akhirnya kami pilih lite yang artinya ringan," kata Ahmad Bambang.
"Mirip lah seperti download software gratisan atau versi trial, kan namanya lite. Jadi kira-kira ini versi ringan atau entry level di produk Perta," selorohnya.
Kini motor-motor makin berkembang dengan kompresi yang semakin tinggi, sehingga Pertamax lebih banyak direkomendasikan daripada Pertalite.
Pertamina pun meluncurkan alternatif baru bernama Pertamax Green 95 yang merupakan RON 92 dicampurkan bioetanol 95%.
Sehingga lebih ramah lingkungan, tetapi cocok untuk motor dengan kompresi tinggi seperti untuk motor sport 250 cc ke atas.
Baca Juga: Mencengangkan, Cuma Ini Mobil-Mobil Yang Masih Boleh Isi Pertalite