Agar perangkat lunak pada berbagai merek mobil dapat terkoneksi satu sama lain, Bosch juga menyediakan perangkat lunak perantara yang dibuat khusus oleh anak perusahaan Bosch, ETAS.
Perangkat lunak ini berfungsi sebagai jembatan komunikasi berbagai komponen kendaraan dan memungkinkan pertukaran data atau informasi meski komponen tersebut berasal dari produsen yang berbeda.
Baca Juga: Cocok Buat Industri Otomotif Bosch Rexroth Perkenalkan Kassow Robots, Ini Fungsinya
Dengan demikian, berbagai fitur dan fungsi kendaraan dapat bekerja sama secara optimal, meningkatkan pengalaman berkendara, dan membuka peluang baru untuk inovasi di industri otomotif.
“Saat ini, hampir semua mobil telah menggunakan suku cadang Bosch. Di masa depan, nantinya tidak akan ada mobil di jalan yang tidak dilengkapi dengan fitur dari Bosch,” kata Heyn.
Meski begitu, Hartung mengakui bahwa kunci keberhasilan bisnis tentu tidak luput dari kerja sama dengan berbagai mitra dan pihak ketiga.
Ia menekankan pentingnya kemitraan yang setara untuk menggabungkan keahlian lintas perusahaan, menghemat biaya, dan menciptakan solusi yang terstandarisasi, terutama dalam hal pengembangan perangkat lunak dan kecerdasan buatan.
“Hampir tidak ada perusahaan yang dapat mengelola ini sendiri. Kami menyoroti peran perangkat lunak sumber terbuka (open-source) dalam memfasilitasi kolaborasi dan inovasi di industri ini,” ujarnya.
Selain itu, Hartung juga menekankan pentingnya dukungan dari pemangku kebijakan, terutama dalam hal regulasi yang jelas dan pasti terkait kecerdasan buatan (AI).
Ia berharap, Undang-Undang AI yang baru dikeluarkan oleh Uni Eropa dapat segera diterjemahkan ke dalam standar yang jelas, sehingga tidak menghambat inovasi teknologi.