Pantesan Pergi, Ini Dua Sosok yang Bikin Valentino Rossi Kesal Hingga Meninggalkan Honda

Rezki Alif Pambudi - Senin, 24 Juni 2024 | 12:30 WIB

Ada dua orang yang menjadi penyebab Valentino Rossi hengkang dari Honda ke Yamaha dua dekade silam (Rezki Alif Pambudi - )

Uccio mengatakan bahwa orang-orang Jepang baik kepadanya dan Rossi, namun Nakajima adalah yang paling menyebalkan baginya.

"Aku kenal banyak orang Jepang, mereka keren. Tapi yang ini agak lebih menyebalkan," lanjut Uccio.

Periode sulit itu dicium oleh manajemen Yamaha, yang mengutus Davide Brivio untuk mendekati Rossi dan mencoba merekrutnya.

Awalnya The Doctor juga masih ragu, namun orang kedua yang menyebalkan bagi Rossi kemudian membuatnya mantap pergi dari pabrikan sayap mengepak tersebut.

"Saat itu orang Jepang menyadari bahwa Vale takkan memperpanjang kontrak. Kami biasanya datang ke Motegi dari Tokyo secara mandiri dengan mobil kami," lanjut Uccio.

Orang kedua tersebut adalah Carlo Fiorani yang dulu menjadi Direktur Komunikasi Honda Racing Corporation (HRC).

"Namun pada Motegi 2003, Carlo Fiorani menjemput kami di bandara di Tokyo. Kami berkendara bersamanya, ia menceritakan ada ketidakpuasan Honda karena keterlambatan penandatanganan kontrak," imbuhnya.

MotoGP.com
Carlo Fiorani dan Valentino Rossi saat masih di Repsol Honda

"Carlo itu hebat, aku mengaguminya, tapi saat itu ia menyerang kami dengan cara luas biasa. Kemudian hari Kamis ia kembali ke kami di paddock, membawa kontrak besar dan bilang jika ia tak segera tanda tangan akhir pekan itu, maka tak ada tempat untuknya di Honda lagi," tegasnya.

Kesal mendapat ancaman itu, Rossi memegang proposal itu kemudian memasukkannya di kulkas.

"Setelah beberapa hari Carlo kembali untuk mengambil kontraknya, yang masih berada di kulkas. Sejak itu Honda sadar kami pergi, tapi itu bukan momen bagus," jelasnya.

Uniknya Rossi yang bergabung dengan Yamaha mampu langsung tampil kompetitif sejak musim perdana. 

Bahkan dengan Yamaha YZR-M1 yang awalnya jauh kalah kencang dari Honda, Rossi mampu menjadi juara dunia dan sisanya adalah yang kita ingat sekarang ini.