Mesti Tahu Tiga Era Bugatti Modern, Dari EB 110 Sampai Tourbillon

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Jumat, 21 Juni 2024 | 19:30 WIB

Bugatti Tourbillon. (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

Produksi EB 110 di Campogalliano berlangsung hingga 1995 sebelum nama Bugatti berpindah tangan ke Volkswagen dan produksi EB 110 dilanjutkan oleh Dauer.

Rianto Prasetyo
Bugatti Veyron 16.4 yang baru saja diperkenalkan oleh Prestige Image Motorcars baru-baru ini

Baca Juga: Resmi Jadi Hypercar Tercantik, Begini Spek Garang Bugatti Bolide

Di bawah supervisi Ferdinand Piech, era ketiga Bugatti ditandai oleh kembalinya brand tersebut ke Molsheim serta lahirnya Bugatti Veyron.

Meluncur pada 2005 silam, Bugatti Veyron lahir sebagai hyper sports car pemecah rekor kecepatan yang dibekali mesin 7.993 cc W16 quad-turbo.

Pada iterasi pertama Veyron, mesin ini mampu melontarkan tenaga 987 dk dan torsi 1.250 Nm.

Namun mesin ini terus berlanjut hingga Bugatti Chiron bersama edisi-edisi spesialnya dan telah dioprek sampai melontarkan tenaga 1.825 dk dan torsi 1.849 Nm pada Bugatti Bolide.

Bugatti
Bugatti Tourbillon meluncur sebagai mobil baru pertama di era Mate Rimac.

Baca Juga: Bugatti La Voiture Noire Berbalut Hitam Mewah, Harga Selangit

Lalu pada November 2021 silam, kesepakatan antara Rimac dan Porsche mengambil alih Bugatti dan membuka era baru dengan hadirnya Bugatti Tourbillon.

Berbeda dari sebelumnya, Bugatti Tourbillon dibekali mesin V16 aspirasi normal 8.300 cc dan sistem plug-in hybrid electric vehicle.

Mesin dan sistem hybrid tersebut mampu melontarkan tenaga hingga 1.775 dk dan bisa membawa Tourbillon hingga kecepatan tertinggi klaim 445 km/jam.