"Alasan saya kenapa pilih KTM 250 pada saat itu adalah motor built up yang banyak diminati. Kalau sekarang harga motor KTM itu tinggi banget. Buat saya KLX 250 dan KTM 250 bedanya itu jauh banget, suspensi KTM buat saya mempunyai karakter menstabilkan motor. Bahkan ketahanan rangkanya itu sangat kuat," paparnya.
Namun sayang, di tahun 2016 ia harus meninggalkan hobi trail itu untuk melanjutkan kedinasan ke luar kota.
"Jadi pada tahun 2016 motor itu saya di Jakarta gak pernah saya sentuh lagi dan akhirnya saya simpan motor itu di rumah bokap hingga terendam banjir sampai ke bagian stang," ucapnya.
"Setelah kena banjir, anehnya motor gak pernah saya pindah tapi masih bisa nyala. Itulah kenapa saya cinta banget sama itu motor (KTM 250)," paparnya.
Meski demikian ia mengakui untuk harga spare part KTM itu tidaklah murah.
"Jadi ada beberapa part yang saya ganti itu kalau dihitung-hitung bisa buat seharga Honda BeAt lah," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Mang Geot Spesialis Kunci Kontak Panggilan Polsek Tambora
Tak hanya itu, kecintaan terhadap modifikasi motor seakan tidak ada habisnya, ia pun kini tengah membangun Honda Win tahun 1990.
"Jadi saya mau buat Honda Win itu terlihat orisinil, sehingga saya harus mencari part yang tidak ori saya ganti dengan yang asli," ucapnya.
Selain motor, ia juga mengkoleksi mobil tua yakni Land Lover seri 2 tahun 1966 hingga berbagai macam Hot Wheels.
Profil Kapolsek Tambora
Sebelum menjadi Kapolsek Tambora, Donny Agung Harvida telah mengemban sejumlah jabatan.
Diantaranya adalah menjadi Kepala Unit IV Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Subang, Polda Jawa Barat.
Ia juga sempat mengemban amanah sebagai Kaur Litpers Subbid Paminal Polda Metro Jaya.
Berbagai kasus pun berhasil diungkap, baru ini Polsek Tambora berhasil mengungkap tindak pidana pencurian sepeda motor (curanmor) yang meresahkan.
Dalam pengungkapan ini, puluhan sepeda motor berbagai merk berhasil diamankan petugas.