Ia pun terbantu dengan adanya empat pilihan mode berkendara, yakni Normal, Wet, Gravel, dan Mud. Ketika perjalanan diguyur hujan lebat, ia dapat langsung mengaktifkan mode Wet. Jalan berkerikil bisa diatasi dengan mode berkendara Gravel. Sementara itu, jalan tanah yang basah bahkan berlumpur dapat dilibas dengan mode Mud.
Keempat mode tersebut, ketika diaktifkan, dapat secara otomatis mengatur respons akselerasi, kemudi, traksi ban, hingga sistem pengereman Active Yaw Control (AYC).
AYC sendiri merupakan fitur keamanan paling advance yang hanya dimiliki oleh Mitsubishi Motors. Fungsinya adalah mengontrol kestabilan ban dan sistem pengereman. Respons kendaraan ketika adanya kebutuhan untuk bermanuver secara tiba-tiba pun menjadi lebih tinggi. Bowie menjelaskan, AYC juga mempermudah pengemudi untuk bermanuver, terutama saat membelok cepat di tikungan.
“Kemudahan bermanuver juga membuat kendaraan bisa lebih lincah, tapi tetap aman meski mobil dalam kecepatan tinggi,” tambah Bowie.
Bowie pun menduga kegesitan Mitsubishi Xforce tak lepas juga dari mesin dan transmisi yang menyokong kinerjanya. Meskin 4A91 dengan kubikasi 1.499 cc dan 4 silinder yang digendong Mitsubishi Xforce bisa merilis torsi 141 Nm dan puntiran maksimal 4.000 rpm.
Dengan demikian, berakselerasi di tikungan, menyalip kendaraan lain, dan menaiki tanjakkan terjal tetap terasa enteng meski bobot muatan cukup berat.
“Kondisi mobil kami saat itu penuh dengan tas berisi perlengkapan pribadi karena kami membawa anak. Kemudian ada peralatan camping yang membuat bobot mobil bertambah berat. Namun, mesin dan transmisi tersebut membuatnya lebih gesit. Saya jadi percaya diri sebagai pengemudi,” aku Bowie.
Perjalanan bersama keluarga lebih nyaman
Kabin compact SUV dengan konfigurasi lima tempat duduk ini nyaman, lega, dan kedap suara. Penumpang yang duduk di belakang tidak perlu melipat kaki ketika kursi pengemudi dan penumpang depan dimundurkan. Leg room yang tersedia masih memungkinkan penumpang di belakang duduk dengan posisi kaki nyaman.