Tidak Semua Dapat Konversi Motor Listrik Gratis, Khusus Guru dan Siswa SMK Saja

Hendra - Kamis, 25 April 2024 | 14:06 WIB

Konversi motor listrik di BRT bisa pakai motor apa saja, contohnya KTM Duke ini. (Hendra - )

GridOto.com-com- Tidak semua motor konvensional bisa mendapatkan konversi ke motor listrik (molis) gratis. 

Konversi motor listrik gratis ini hanya bagi kalangan di SMK saja. 

"Khusus untuk guru dan siswa SMK saja," bilang Tommy Huang, Bos Bintang Racing Team (BRT).

BRT merupakan salah satu dari sekian banyak bengkel yang ditunjuk untuk melakukan konversi motor konvensional menjadi molis.

Program ini, menurut Tommy Huang, sebenarnya sudah dilakukan pada Desember 2023 lalu.

"Proyeknya untuk 100 motor ketika itu. Nah, pada minggu ini ditambah menjadi 1.000 motor," kata pria yang mangkal di kawasan Cibinong, Jawa Barat ini. 

Menurut Tommy, untuk mengubah motor bahan bakar minyak menjadi molis ini biayanya Rp 16 juta. 

"Insentif pemerintah Rp 10 juta. Nah, sisanya yakni Rp 6 juta disupport dari dana CSR BUMN," sebut Tommy. 

Sejauh ini, BUMN yang telah memberikan dananya adalah PT PLN dan PT Pupuk Indonesia. 

Baca Juga: Mau Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik Rp 7 Juta? Catat Daftar Bengkelnya

Kenapa hanya memilih untuk kalangan sekolah khususnya SMK saja?

Dasarnya untuk mempercepat pemahaman kalangan dunia pendidikan terhadap konversi listrik. 

"Jadi pada batch pertama di Desember lalu, kami melatih siswa SMK khususnya otomotif yang motornya mau diubah," jelas Tommy Huang. 

Selama 3 hari siswa tersebut diberikan dasar-dasar pengetahuan dan skill terkait konversi. 

"Nah, pada hari berikutnya mereka yang mengerjakan sendiri konversi itu dengan supervisi dari tim BRT," bilang Tommy.

Tujuannya, menurut Tommy, agar dunia pendidikan menjadi ujung tombak dalam proses konversi ini. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  mengadakan program konversi motor listrik gratis.

Seperti diberitakan Kompas.com, untuk mengikuti program ini, pemilik harus melakukan pendaftaran lebih dahulu dan konversi hanya dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang sudah tersertifikasi oleh ESDM.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menjelaskan, langkah terkait sebagai upaya mengurangi produksi emisi dari kendaraan bermotor.