Dasarnya untuk mempercepat pemahaman kalangan dunia pendidikan terhadap konversi listrik.
"Jadi pada batch pertama di Desember lalu, kami melatih siswa SMK khususnya otomotif yang motornya mau diubah," jelas Tommy Huang.
Selama 3 hari siswa tersebut diberikan dasar-dasar pengetahuan dan skill terkait konversi.
"Nah, pada hari berikutnya mereka yang mengerjakan sendiri konversi itu dengan supervisi dari tim BRT," bilang Tommy.
Tujuannya, menurut Tommy, agar dunia pendidikan menjadi ujung tombak dalam proses konversi ini.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan program konversi motor listrik gratis.
Seperti diberitakan Kompas.com, untuk mengikuti program ini, pemilik harus melakukan pendaftaran lebih dahulu dan konversi hanya dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang sudah tersertifikasi oleh ESDM.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menjelaskan, langkah terkait sebagai upaya mengurangi produksi emisi dari kendaraan bermotor.