Seperti penggunaan roll bar di dalam kabin, roof rack, suspensi dan lift kit dari XCTOS, bumper depan dan belakang dengan overhang yang pendek.
Terpasang juga pelek off-road dengan free lock untuk sistem 4x4, winch Warn Plasma, dan wheelguard custom yang juga berfungsi sebagai overfender.
Tadinya, Babe Cabita berniat mencangkok mesin 1.500 cc milik Suzuki Swift ke dalam Miyabi, namun akhirnya ia tetap setia dengan mesin standar F10A.
Kalau Miyabi dimodifikasi murni off-road, Suzuki Katana milik pria dua anak tersebut dimodifikasi dengan aliran JDM yang khususnya terinspirasi pada Suzuki Jimny JA71.
Makanya tidak heran kalau bumper, grille, cover ban, pintu bagasi, kaca spion, hingga pelek Suzuki Katana miliknya diganti dengan part JDM yang mayoritas berasal dari mobil keluaran 1986 itu.
Seperti grille diganti menggunakan milik Jimny JA71, dan pelek diganti dengan model dop milik Jimny LJ-10, juga panoramic roof replika Jimny JA71.
Di bagian interior, terpasang 2 jok Recaro LX, setir Nardi Torino yang identik dengan modifikasi aliran JDM, konsol box, juga sistem audio baru.
Dengan berpulangnya Babe Cabita, belum diketahui bagaimana nasib dua mobil kesayangannya ini kedepannya.
Pria kelahiran Medan, 5 Juni 1989 tersebut meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Selamat jalan Babe Cabita.