"Ia (Carmelo) sudah melakukan banyak hal di dunia balap motor, ia selalu dekat dengan tim, ia membantu mereka saat sulit, ia tidak egois," kata Agostini dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
Namun ia merasa Ezpeleta sudah harus memberikan tongkat estafed untuk menjalankan MotoGP, kepada pihak lain yang siap untuk berinovasi.
Sang legenda yakin Liberty Media punya resep jitu untuk membuat MotoGP semakin besar, seperti yang sudah terjadi di F1.
"Kami berutang banyak kepadanya. Selama ini operasinya sudah melangkah maju. Kupikir kami sebagai 'orang miskin' di roda dua sangat diuntungkan," ungkapnya.
"Pertunjukan ini bukan sulit karena roda dua, tapi sekarang adalah waktu untuk mengglobalkannya, seperti yang terjadi di F1 yang bahkan memberikan siaran di Papua Nugini, Vietnam, Afrika, Kamboja dan Selandia baru," tegas Agostini.
Hal yang sama diutarakan Tim Prinsipal Trackhouse Racing, Davide Brivio, yang menyambut gembira datangnya Liberty Media.
"Akan ada perubahan besar di rangka kerja event-nya, sebagaimana kita melihat Liberty Media sangat ahli soal ini. Kami akan melihat aktor, pertunjukan jet, juara dari olahraga lain," kata Brivio.
"Liberty berpengalaman soal ini, di sana ada Stefano Domenicali yang sangat bagus, ia fantastis. Ia tahu cara mengeksploitasi aspek ini dengan sangat baik tanpa kehilangan inti dari balapan, olahraganya," tegasnya.