Sementara distribusi lalu lintas masuk ke Jabotabek pada periode yang sama mayoritas datang dari Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 56,5 persen, kemudian Barat (Merak) sebesar 23,6 persen, dan Selatan (Puncak) sebesar 19,9 persen.
Sedangkan untuk arus balik, puncaknya diprediksi jatuh pada H+5 atau Senin, (15 April 2024) dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama atau naik hingga 131 persen terhadap normal.
“Dengan adanya lonjakan kendaraan yang tinggi menuju maupun dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta," jelas Lisye.
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik, dan 117 persen pada puncak arus balik,” imbuhnya.
Selain jalur mudik, pihak Jasa Marga juga memprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah daerah tujuan pariwisata oleh mereka yang akan menikmati libur lebaran 2024.
Di wilayah Jabodetabek, daerah yang diprediksi mengalami kepadatan adalah yang menuju arah Bogor dan Puncak.
Di wilayah Jawa Tengah, wilayahnya adalah di GT Kalikangkung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Semarang dan sekitarnya.
Sementara di wilayah Jawa Timur, wilayahnya adalah di GT Warugunung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Surabaya, Malang dan sekitarnya.
“Peningkatan mobilisasi ini tentunya akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan seluruh pelayanan, baik dari sisi petugas maupun seluruh armada operasional yang didukung oleh koordinasi intens dengan stakeholder lintas sektoral,” tutup Lisye.