Penampilan Pedro Acosta Bikin Nasib Satu Pembalap di Ujung Tanduk

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 15 Maret 2024 | 13:14 WIB

Nasib satu pembalap berada di ujung tanduk gara-gara penampilan manis Pedro Acosta di MotoGP Qatar 2024 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Penampilan Pedro Acosta di MotoGP Qatar 2024 berhasil membuat banyak orang terkagum-kagum, namun juga ketar-ketir.

Selain para rival yang harus waspada dengan kedatangan Pedro Acosta, ada satu pembalap yang posisinya menjadi di ujung tanduk di sepanjang MotoGP 2024.

Sosok pembalap tersebut adalah Jack Miller, yang penampilannya di Sirkuit Lusail tidak terlalu memuaskan.

Penampilan pembalap berjuluk Si Hiu Asal Mazarron, membuat The Thriller terpojok lantaran posisinya kini semakin terancam.

Jack Miller tidak dapat mengelak bahwa MotoGP 2024, bisa saja menjadi musim terakhirnya bersama tim Red Bull KTM Factory Racing.

Acosta berpeluang besar untuk merebut kursi tim pabrikan dari tangan Miller, untuk menjadi tandem baru Brad Binder.

Bos KTM Motorsport, Pit Beiret, tidak memungkiri penampilan pembalap asal Australia tersebut masih jauh dari kata memuaskan.

Selain dibandingkan dengan Acosta, penampilan Miller juga sangat jauh dari Brad Binder yang mendapat dukungan teknis sama persis dengannya.

"Aku mengakui, satu tertawa dan satunya menangis. Akhir 2023 ia (Jack) kembali ke performa terbaik, ia juga tampil bagus di tes musim dingin," ujar Beirer, dilansir GridOto.com dari Speedweek.

Baca Juga: Alien Baru Muncul di MotoGP! Video Pedro Acosta Tiru Skill Marc Marquez

Kendati demikian, pria yang dulunya aktif di motocross ini masih berpikir positif karena pembalapnya tersebut masih belum nyaman dengan motor baru KTM.

Mungkin mantan pembalap Honda dan Ducati tersebut masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

"Tanda-tandanya positif, tapi di Qatar kami tak memberikannya motor yang 100 persen nyaman untuknya," jelasnya.

"Itu adalah pekerjaan kami, itu yang sedang kami lakukan. Jika kami memberikan feeling bagus buat Jack, maka ia bisa berada di posisi seharusnya dan di mana yang diinginkannya," ujarnya.

Pit Beirer secara tegas mengakui bahwa Acosta benar-benar membuatnya takjub, terutama statusnya sebagai pembalap rookie.

"Ia datang dan sangat keren, sangat kencang dan hebat. Tapi bukan hanya kecepatannya saja, tapi ia tahu jelas apa dan memberi tahu tim apa yang harus dilakukan," tegasnya.

Beirer juga sangat emosional ketika melihat pembalap mudanya tersebut mampu bersaing langsung dengan Marc Marquez, yang statusnya sebagai juara dunia delapan kali.

Soal peluang Acosta naik ke tim pabrikan, Beirer tidak menampik namun ia merasa masih terlalu dini membicarakan itu.

"Luar biasa di sprint dan balapan utama MotoGP pertamanya, ia menyalip Marc dan mencetak lap tercepat. Pedro adalah pria dengan rekor, ia mengagumkan," tegasnya.