Kendati demikian, pria yang dulunya aktif di motocross ini masih berpikir positif karena pembalapnya tersebut masih belum nyaman dengan motor baru KTM.
Mungkin mantan pembalap Honda dan Ducati tersebut masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
"Tanda-tandanya positif, tapi di Qatar kami tak memberikannya motor yang 100 persen nyaman untuknya," jelasnya.
"Itu adalah pekerjaan kami, itu yang sedang kami lakukan. Jika kami memberikan feeling bagus buat Jack, maka ia bisa berada di posisi seharusnya dan di mana yang diinginkannya," ujarnya.
Pit Beirer secara tegas mengakui bahwa Acosta benar-benar membuatnya takjub, terutama statusnya sebagai pembalap rookie.
"Ia datang dan sangat keren, sangat kencang dan hebat. Tapi bukan hanya kecepatannya saja, tapi ia tahu jelas apa dan memberi tahu tim apa yang harus dilakukan," tegasnya.
Beirer juga sangat emosional ketika melihat pembalap mudanya tersebut mampu bersaing langsung dengan Marc Marquez, yang statusnya sebagai juara dunia delapan kali.
Soal peluang Acosta naik ke tim pabrikan, Beirer tidak menampik namun ia merasa masih terlalu dini membicarakan itu.
"Luar biasa di sprint dan balapan utama MotoGP pertamanya, ia menyalip Marc dan mencetak lap tercepat. Pedro adalah pria dengan rekor, ia mengagumkan," tegasnya.