Perkara suka mengoleksi mobil tua, ia memiliki alasan karena merasa terpanggil memelihara benda-benda yang bernilai sejarah.
Selain itu, Solihin juga merasa bertanggung jawab memelihara eks mobil Bung Karno. la merasa sedih banyak mobil proklamator yang diekspor.
Karena itu, dirinya buru-buru menyelamatkan mobil-mobil proklamator yang di Lawang Gintung. Ia sendiri mendapat kepercayaan memelihara Cadillac 1948.
Dengan limo sang proklamator, Solihin suka punya sebuah dongeng lucu saat ia masih menjadi komandan TKR di Bogor.
Tiap kali kelihatan bemper Cadillac Bung Karno, meskipun masih jauh, Solihin buru-buru bersikap sempurna dan segera menghormat.
Padahal sering kecele, Bung Karno tak ada di dalamnya. "Jadi saya cuma menghormat mobilnya," cerita Mang Ihin, sapaan akrabnya.
Perkara hobi ini juga dianggapnya sebagai kegiatan sosial. Dengan mobil tua, ia bisa berhubungan
dengan orang-orang dari berbagai daerah dan kenal budaya mereka.
Bersama si Mercy, Jawa, Madura, Sumatera, dan Kalimantan sudah dijelajahinya.