Dirinya berharap hal yang sama (penggunaan rem ABS) pada semua motor di Indonesia bisa dilakukan bertahap.
"Saya pengguna motor dengan rem ABS, ABS mengatur daya cengkram pada ban, pada saat motor miring dan direm mendadak motor tidak akan sliding atau meleset di aspal," tambahnya.
Lebih spesifik lagi, ia memberikan masukan agar sistem ABS yang terpasang pada motor adalah Cornering ABS.
Dalam sistem ABS biasa, komputer akan 'memaksa' motor untuk berdiri tegak ketika mendeteksi adanya pengeraman mendadak.
Hal tersebut pastinya berbahaya kalau ABS menjadi aktif saat sedang berbelok karena bisa membuat pengendara kehilangan kendali.
Sementara dengan sistem Cornering ABS, komputer bisa tetap bekerja meminimalisir penguncian rem bahkan saat motor dalam kondisi miring sekalipun.
Joel yang juga Masterplanner bersertifikat Jepang dan Australia ini berharap, para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah, Dinas Perhubungan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, serta kepolisian turut mendorong pihak pabrikan motor untuk memberikan ABS untuk semua motor yang mereka jual.
"Saya berharap ada tindakan nyata dari pemangku kepentingan di atas untuk ikut berperan mengurangi atau menekan tingkat kecelakaan," ucap Joel.
"Salah satunya dengan mendorong pabrikan motor agar mulai menerapkan penggunaan pengereman jenis ABS pada semua jenis motor," tutupnya.