"Yang pertama adalah efisiensi volume, karena dalam baterai konvensional atau baterai ternary, tidak semua area baterai bisa diisi oleh sel karena harus menggunakan modul," jelas Mikami.
"Sementara dengan Blade battery, kami bisa mengisi seluruh area packaging baterai dengan sel untuk memaksimalkan kapasitas listrik," lanjutnya.
"Karena Blade battery bisa disusun tanpa modul, kami juga mempunyai keunggulan dari sisi bobot dibandingkan baterai ternary," sambung Mikami.
Penghematan bobot yang dihasilkan oleh Blade battery juga dimanfaatkan oleh konstruksi Cell to Body atau CTB yang diterapkan dalam e-Platform 3.0 pada mobl-mobil listrik BYD.
Dalam sistem CTB, bagian teratas battery pack dalam mobil listrik BYD dipasang langsung panel lantai mobil tanpa panel tambahan.
Mikami mengatakan, Hal ini membuat BYD bisa menghemat ruang sebesar 25 persen dibandingkan sistem Cell to Pack atau CTP biasa.
"Dengan penghematan ruang ini, kami juga bisa memasang baterai dan motor listrik kami lebih rendah di dalam mobil," tukasnya.
"Karena bobotnya bisa dikumpulkan di bawah, center of gravity mobil kami juga lebih rendah yang membuat handling lebih baik," tutup Mikami.