Lorenzo Kasih Peringatan, Pabrikan Curang Soal Gaji Pembalap MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 16 Februari 2024 | 07:30 WIB

Jorge Lorenzo kasih peringatan soal kebijakan pabrikan mengenai gaji pembalap MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - MotoGP telah mengalami perubahan besar dalam lima musim terakhir, termasuk urusan gaji pembalapnya.

Saat ini gaji pembalap MotoGP tidak sebanyak lima atau sepuluh tahun lalu, terlebih pada era Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Casey Stoner.

Terakhir pembalap MotoGP yang menerima gaji fantastis adalah Marc Marquez, yang baru saja memutuskan meninggalkan gaji demi mendapatkan motor kompetitif di Gresini Racing.

Pabrikan tidak lagi membayar uang fantastis menggaji pembalapnya, bahkan jika itu seorang juara dunia MotoGP sekalipun.

Ducati contohnya, yang kini berprestasi bersama Pecco Bagnaia namun tidak sampai mengeluarkan uang banyak seperti saat menggaji Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso beberapa musim silam.

Begitu pula dengan sejumlah pabrikan lain, yang kebanyakan mengaku lebih memilih investasi ke pengembangan motor.

Awal mulanya adalah momentum Covid-19 yang menyebabkan krisis keuangan, sehingga menjadi alasan pabrikan untuk tidak memberikan gaji banyak seperti jutaan dolar.

Namun kini setelah Covid-19 berakhir dan ekonomi membaik, pabrikan seperti Ducati yang mencetak rekor penjualan pun juga enggan mengulangi pemberian gaji fantastis ke ridernya.

Menurut Jorge Lorenzo, hal itu adalah akal-akalan pabrikan saja untuk mengambil keuntungan lebih.

Baca Juga: Apakah Nama Valentino Rossi Karena Hari Valentine? Ini Jawabannya

"Brand-brand mengambil keuntungan untuk memangkas gaji," kata Lorenzo, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.

"Ducati juga sekarang hanya mengambil pembalap muda, aku adalah pembalap sudah bersinar terakhir yang mereka rekrut," jelasnya.

Ia memaklumi saat Covid-19 ada penurunan pendapatan sehingga perlu ada kebijakan untuk menyelamatkan pabrikan dari kompetisi.

Namun untuk sekarang menurut X-Fuera, hal itu tidak adil lagi karena beban kerja pembalap sekarang bertambah besar dari eranya dulu.

"Sekarang mereka menggandakan balapan, meski lebih pendek. Dan pada kontrak selanjutnya harusnya mereka akan meminta lebih," ujar Lorenzo.

"Bonus dan gaji harus digandakan. Karena ada balapan dua kali lebih banyak," imbuh juara dunia lima kali tersebut.