"Antar dealer juga bekerja sama, dan ini jumlahnya tidak banyak hanya 4.000-an unit, jadi rasanya akan bisa tercover," lanjutnya.
Lebih lanjut, Anton pun mengimbau para konsumen yang mobilnya terdampak untuk sesegera mungkin melakukan perjanjian dengan bengkel untuk recall.
Selain meminimalisir resiko keselamatan, juga untuk menghindari antrean panjang jelang libur lebaran 2024.
"Ini kan untuk memastikan safety dan kenyamanan dari konsumen, jadi kami meminta untuk datang sesegera mungkin," tukas Anton.
"Apalagi ini menuju lebaran, jadi lebih dekat lebih baik, karena Maret itu puncak kesibukan bengkel, akan penuh dengan orang-orang yang akan mudik," tutupnya.