Jadi di mesin Honda CG ini camshaft atau noken as-nya berada di area silinder, bukan di head silinder seperti motor-motor pada umumnya yang berkonstruksi OHC.
Ceritanya, di era tahun 1970-an Honda CG ini memang didesain untuk pasar negara berkembang yang dinilai kerap dipakai kerja keras.
Soalya mesin OHV ini relatif lebih bisa tahan meski pemiliknya telat ganti oli.
Kalau pakai mesin OHC, jika telat ganti oli sudah pasti bakal rawan oblak itu bearing di noken as-nya.
Aslinya Honda CG ini memang diperuntukkan untuk beredar di Brasil yang saat itu dianggap sulit mencari oli, utamanya di daerah pelosok.
Makanya onstruksi mesin OHV-nya Honda CG ini dinilai pas buat berada di sana.
Pada perkembangannya, Honda CG ternyata masuk juga di Indonesia tepatnya di tahun 1973 lewat Honda CG100.
Kemudian di tahun 1975 CG125 menyusul masuk juga di Indonesia.
Meski namanya kalah populer dibandingkan CB series di Indonesia, tapi nama Honda CG ternyata cukup kondang di luar sana.
Misalnya di Pakistan, yang tercatat masih memproduksi Honda CG sampai sekarang.
Inilah tampilan Honda CG terbaru yang masih ada di Pakistan: