Misalnya pada saat start dari posisi berhenti atau mobil saat melaju pelan di tengah kemacetan, maka mobil akan bergerak menggunakan motor listrik saja alias Full EV atau EV Mode.
Namun, ketika melaju di kecepatan tinggi seperti di ruas tol atau di luar kota, maka yang akan bekerja adalah mesin bensin saja.
Baca Juga: Baru Rilis, Spesifikasi Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Hybrid
Termasuk juga soal urusan pengisian baterai hybrid saat mobil melakukan deselerasi atau melewati jalan yang menurun.
Makanya di Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid ini dikasih pilihan mode EV Priority dan Charge.
Plus ditambah dengan pilihan mode Normal, Wet, Gravel, Tarmac, dan Mud yang sudah ada dari model sebelumnya, total mode berkendara yang dimiliki kedua mobil hybrid ini adalah tujuh.
Untuk baterainya menggunakan jenis Lithium-ion yang ditaruh di bawah jok depan, tapi sayang kapasitasnya tidak diungkap Mitsubishi.
Di Thailand sistem hybrid Xpander dan Xpander Cross dikasih garansi 5 tahun sedang untuk baterai hybridnya mencapai 10 tahun tanpa batasan kilometer.
Baca Juga: Masih Misteri, Sistem Hybrid Mitsubishi Xpander Bakal Lawan Siapa?
Buat informasi, sistem hybrid seri-pararel ini dipopulerkan oleh Toyota Prius yang pertama diluncurkan pada 1997 dengan nama Toyota Hybrid System (THS).
Saat ini sebagain besar HEV yang dipasarkan Toyota di Indonesia itu jenis hybrid seri-pararel seperti di Toyota Kijang Innova Hybrid, Corolla Cross Hybrid, dan Yaris Cross Hybrid.
Sistem hybrid seri-pararel ini juga dipakai di Honda CR-V dan Honda Accord yang baru dijual di indonesia pada 2023 lalu.
Demikian artikel "Bedah Teknologi Hybrid di Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Terbaru" dari GridOto.com.