"Mesin terlalu digeber malah bisa berbahaya karena isapan intake semakin kuat yang membuat air bisa masuk ke ruang bakar dan mengakibatkan water hammer," jelas Hermas.
Kalau ada halangan di depan terpaksa harus melambat atau berhenti, gunakan kaki kiri dengan menjaga injakan pedal gas pada kaki kanan.
Sama halnya dengan mobil manual dengan menjaga momentum putaran mesin dari pedal kopling, pada mobil matik manfaatkan pedal rem.
Namun Hermas mewanti kondisi tersebut bisa dilakukan dengan catatan air banjir tidak tinggi.
Baca Juga: Posisi Tuas Mobil Matik Di P, Perlukah Mengaktifkan Rem Parkir?
"Terlalu tinggi sampai 1 meter lebih baik putar balik, jangan diterjang," wantinya.
Begitupun dengan Son Ashari, Service Manager bengkel spesialis Astrido Toyota Fatmawati, Gandaria, Jakarta Selatan yang tidak menyarankan mobil matik terjang banjir.
"Girboks mobil matik banyak perangkat elektrik yang berpotensi rusak saat terendam air," tegas Son.
Tak luput potensi air masuk ke dalam girboks sehingga oli transmisi tercampur air.
"Oli transmisi jadi nyawa utama mekanikal girboks mobil matik, kalau tercampur air sama halnya merusak girboks karena kehilangan pelumasan dan tekanan hidraulis," beber Son.