“Request dibuat mirip dengan Himayalan, tapi dengan beberapa penyesuaian pada desain,” tambah Dega lagi.
Desain motor kemudian dibuatkan oleh Toro Priant, yang memang sudah sering bekerja sama dengan RMB untuk desain motor secara virtual.
Saat desain sudah disetujui, motor pun langsung dibawa dari dealer Honda ke workshop RMB yang berlokasi di Subang Jaya, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat.
Dega menyebut, dari motor standar yang masih dipakai hanya sokbreker depan, sokbreker belakang, panel instrumen, swingarm, frame depan dan mesin saja. Sementara komponen lain dibuat ulang atau pakai aftermarket.
Sebagai tumpuan, rangka hanya menggunakan frame dari tengah ke depan saja, sementara subframe dibuat ulang. Tujuannya karena subframe Himalayan model berundak.
“Subframe bawaan lebih lurus, sehingga dicustom jadi bertingkat,” ujar pria satu putra ini.
Baca Juga: Sukses Bikin Honda Vario 125 Old Jadi Zoomer, Pelek Juga Dapat Cover!