"Ada ukuran desibel tertentu untuk suara. Untuk motor Harley-Davidson atau BMW misalnya yang miliki cc diatas 1.000 secara kasat mata dilapangan kedua motor itu miliki suara sangat besar, tanpa knalpot brong pun karena cc mesinnya besar otomatis suaranya besar juga sehingga kami tidak melakukan penindakan kepada mereka. Bukan berarti kami pilih kasih karena memang standar dari sananya suara motor itu sudah besar," tegasnya.
Dalam hal kendaraan baru dan kondisi standar dari pabrikan, sebelum dijual ke konsumen pun sudah dilakukan uji tipe kendaraan bermotor oleh Kementerian Perhubungan.
Salah satu pengujian laik jalan terhadap kendaraan bermotor yang dilakukan adalah uji kebisingan suara.
Melalui Permen Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2009 tersebut, batas ambang kebisingan sepeda motor antara lain maksimal 85 desibel (db) untuk tipe 80 cc, maksimal 90 db untuk tipe 80-175 cc, dan maksimal 90 db untuk motor 175 cc ke atas.
Jika menggunakan knalpot bising modifikasi, maka dianggap melanggar Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sanksinya, sesuai Pasal 285 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, bisa kena denda paling banyak Rp 250 ribu atau pidana kurungan paling lama satu bulan.