"Bakat Marc sangat membantu menutup masalah Honda. Mungkin itu satu kesalahan saat itu. Honda tidak mau mendengar pembalap lain seperti Cal dan Dani," sambungnya.
"Mereka tidak memperhatikan dengan seksama soal hasil pembalap lain, mereka hanya fokus Marc menang, menang dan menang. Itu mungkin kesalahan terbesar," jelasnya.
Saat Marquez cedera, Honda pun kehilangan arah karena mereka selama ini terus mengandalkan juara dunia delapan kali tersebut.
"Saat mereka sadar, yang mana itu bersama insiden Marc, itu sudah terlambat," lanjut pria yang juga menjadi manajer Suzuki sampai 2022 lalu tersebut.
Suppo juga kaget saat Honda tidak berusaha mempertahankan Dani Pedrosa untuk menjadi test rider.
Padahal seperti yang diketahuinya, Dani Pedrosa sangat paham dalam pengembangan motor dan terbukti di KTM.
"Aku sangat kaget ketika aku tahu Honda tak menawarinya atau tidak menemukan solusi untuk membawa Dani menjadi test rider. Padahal semua tahu Dani punya sensitivitas luar biasa," tuntasnya.