GridOto.com- Kasus tabrak belakang bus PO Haryanto dengan Mitsubishi Pajero makin runyam.
Perang di media sosial antara korban Atika Rahmawati melaui akun tiktoknya Tiktok @atra_atra6 dan pihak PO Haryanto.
Di akun tiktoknya Atika menyebut bus PO Haryanto kabur setelah menabraknya di ruas Tol batang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
Rian Mahendra, yang juga anak dari pemilik PO Haryanto ikutan komentar di akun instagramnya.
Ia menyayangkan fitnahan dari korban terhadap PO Haryanto yang dianggap tidak bertanggung jawab.
"Tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa duka kepada pihak korban. tapi fitnahan anda dan pernyataan2 bohong anda terhadap media dan publik telah menimbulkan banyak ujaran kebencian yang ditujukan kepada keluarga secara personal dan juga perusahaan," ungkap Rian di akun @rianmahendra83.
Di postingan itu, pemilik PO MTI ini mengakui kesalahan dilakukan pengemudi.
"Dia (sopir) lalai dalam mengemudi, (namun) sejak awal bis tidak kabur. Tapi anda tulis bis pergi begitu saja meninggalkan saya dan anak bisa dilihat foto bis yang parkir dan berhenti di depan mobil dan area TKP," ungkap Rian.
Rian menilai itidak baik PO Haryanto terlihat dengan memberikan perawatan yang layak.
Baca Juga: Kasus Bus Seruduk Pajero Sport dari Belakang, PO Haryanto Bantah Lari dari Tanggung Jawab
"Sejak awal pengurus sudah mendatangi anda untuk mengucapkan permintaan maaf dan belasungkawa," bilangnya.
Untuk tuntutan ganti rugi, Rian menilai hak korban untuk meminta sejumlah uang.
"Jangankan 1 M, 20 M pun silahkan, anda layak karna kerugian imateril itu tidak ternilai," ungkapnya.
Rian mengungkapkan penanggung jawab utama di mata hukum adalah pengemudi.
"tetapi drivernya mampu atau tidak. Pak Haji pemilik perusahaan mampu nggak membantu hingga nominal segitu, kalo mereka gak mampu berarti kan akan ada musyawarah kekeluargaan dan medisi," sebutnya.
ia mengatakan Indonesia merupakan negara hukum.
"Ada proses dan birokrasi utk menangani ini semua. jangan mentang2 anda merasa berat mendapatkan ganti rugi sesuai keinginan anda terus anda merasa pantas memviral kan berita2 bohong dan fitnah kepada publik," sebutnya.