4. Skandal Inspeksi Ilegal Nissan
Pada 2017 terungkap bahwa selama bertahun-tahun proses sertifikasi kelayakan di pabrik Nissan dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kualifikasi dan wewenang.
Praktik inspeksi ilegal atau manipulasi inspeksi ini diduga sudah terjadi sejak tahun 1979.
Dampaknya Nissan mesti menutup sementara semua pabriknya di Jepang dan melakukan recall terhadap sekitar 1 juta mobil.
Baca Juga: Sempat Ditunda Akibat Skandal Daihatsu, Pengiriman Mobil Toyota di Indonesia Kembali Normal
5. Skandal Inspeksi Ilegal Subaru
Sama seperti Nissan, di Subaru pada 2017 juga terungkap praktek inspeksi ilegal di pabrik mereka di Jepang.
Inspeksi akhir yang dilakukan pegawai tak berkualifikasi ini diketahu sudah berlangsung selama tiga dekade.
Selain itu juga diketahui ada sejumlah pegawai pabrik Subaru diketahui memanipulasi data konsumsi BBM.
Akibatnya Subaru mesti melakukan recall sekitar 350.000 mobil yang mereka jual di Jepang.
Baca Juga: Hasil Investigasi Skandal Safety Daihatsu, Ada Tiga Kasus Baru Ini
6. Skandal Uji Emisi dan Konsumsi BBM Suzuki, Mazda, dan Yamaha
Suzuki, Mazda, dan Yamaha Motor pada Agustus 2018 mengakui telah melakukan kecurangan dalam proses pengujian efisiensi bahan bakar dan emisi pada mobil mereka.
Dalam pengujian, kecepatan mobil melenceng di luar batas yang ditentukan selama periode yang lebih lama dari yang diizinkan, yang secara teknis disebut sebagai "trace error."
Ketiga perusahaan tersebut mengakui adanya praktik manipulasi data ini, meskipun dengan penjelasan dan tingkat keseriusan yang berbeda-beda.