GridOto.com - Kendati sudah ada beberapa metode penyampaian informasi secara digital, penggunaan pit board melalui pit wall MotoGP masih penting peranannya.
Seluruh tim masih memanfaatkan pit wall MotoGP sebagai pusat kendali untuk memantau pembalapnya yang sedang menjalani balapan ataupun sesi lain di atas trek.
Selain ada pit board, di pit wall MotoGP dapat dilihat terdapat beberapa perangkat komputer, alat komunikasi, tempat duduk, dan beberapa alat penting lainnya.
Namun tampaknya masih banyak yang tidak tahu, siapa saja sih orang yang bekerja dan berada di pit wall?
Pada zaman dulu, saat teknologi balap belum berkembang secanggih seperti sekarang, pit wall adalah tempat utama tim merancang strategi dan memantau pembalapnya di trek.
Hampir seluruh anggota tim akan ada di pit wall, untuk melihat bagaimana pembalapnya melaju dan kemudian membuat strategi dan melakukan diskusi di sana.
Yang jelas ada kru pit board, yang bertugas menulis informasi dan strategi dari tim melalui media pit board, dan kemudian memperlihatkannya ke pembalap melalui lubang di pit wall.
Selain kru pit board, biasanya manajer tim, direktur teknis, serta kepala mekanik dari masing-masing pembalap dalam sebuah tim juga sering berada di pit wall.
Beberapa bos tim yang sering berada di area pit wall misalnya bos tim Repsol Honda, Alberto Puig, kemudian bos tim Gasgas Tech3, Herve Poncharal.
Baca Juga: Jika Motor MotoGP Dipakai Balap Ketahanan 24 Jam, Apakah Bakal Ambrol Duluan?
Namun dengan perkembangan teknologi yang lebih maju seperti sekarang, beberapa petinggi tim juga lebih banyak beraktivitas di garasi.
Para manajer atau petinggi tim tersebut biasanya punya preferensi sendiri untuk lebih banyak bekerja di garasi atau memantau lebih dekat di pit wall.
Misalnya saja trio bos tim Ducati, kemudian Massimo Meregalli dan Lin Jarvis dari Yamaha, dan beberapa petinggi tim lain yang lebih sering terlihat di garasi.
Jadi di MotoGP sekarang ini, ada dua area penting bagi tim ntuk memantau pembalapnya yang sedang melaju di atas trek, yakni garasi dan pit wall.
Masing-masing tim memiliki alat komunikasi radio, yang menghubungkan area garasi dan area pit wall agar tim bisa bekerja secara lancar meski berpusat di dua area berbeda.
Selain dengan radio komunikasi, kru bisa menyeberangi pit lane untuk bergerak dari garasi ke pit wall ataupun sebaliknya.
Karena pentingnya hal itu, makanya daerah ini bisa dibilang area khusus yang enggak semua orang bisa masuk atau berada disitu khususnya saat balap.
Hanya kru dari masing-masing tim yang bisa berada di pit wall masing-masing.