Jadi saat baterai ini rusak maka mobil enggak akan bisa hidup dan harus diganti dengan baterai baru.
Untungnya sebagian besar APM memberikan garansi baterai hybrid yang cukup lama, kayak Toyota yang kasih garansi baterai hybrid selama 8 tahun atau 160.000 km (mana yang tercapai terlebih dahulu).
Baca Juga: Ini Perbedaan antara Hybrid di Honda Accord dengan CR-V di Indonesia
Namun, lain cerita dengan mobil berteknologi Mild Hybrid seperti di Suzuki Ertiga Hybrid, Suzuki Grand Vitara Hybrid, dan Suzuki XL-7 Hybrid.
Sistem mild hybrid seperti di Suzuki ini menggunakan dua komponen utama, yaitu ISG (Integrated Starter Generator) yang terhubung ke mesin dan baterai lithium-ion kapasitas 10 Ah.
Teknologi Mild Hybrid kayak di Suzuki ini hanya memberikan tenaga elektrik tambahan ke mekanikal mesin saat akselerasi saja.
"Mild hybrid kalau baterainya rusak, maka sistem Integrated System Generator (ISG) enggak mau hidup, tapi mesin tetap bisa hidup," sebut Hariadi, Assistant Department Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
"Sistem penyalaan mobil sama seperti mobil pada umumnya yang pakai dinamo starter," jelas Hariadi.
Walau begitu, Hariadi menyarankan untuk mengganti baterai hybrid jika memang sudah rusak.
Baca Juga: Cara Kerja Mild Hybrid di Suzuki XL7 2023, Beda dengan Strong Hybrid
Buat informasi, baterai di sistem mild hybrid Suzuki ini juga dikasih garansi 8 tahun atau 160.000 km, mana yang tercapai terlebih dahulu.
Buat contoh untuk Suzuki XL7 Hybrid baterai kapasitas 12V 10Ah harganya sekitar Rp 14 juta.
Sedangkan Suzuki Ertiga Hybrid dan Grand Vitara lebih murah karena kapasitasnya lebih kecil, yaitu 12V 6Ah.
Demikian artikel "Baterai Mobil Hybrid Rusak Apa Masih Bisa Jalan? Ini Jawabannya" dari GridOto.com.